Kira-kira 1 bulan ini di teras depan rumahku, tepatnya di calon taman yang ga jadi-jadi diberesin, nongol tunas daun yang mirip semangka, aku juga diberi tahu oleh tetangga depan kalo itu pohon semangka.
Hahaha, secara tamannya memang ga jadi-jadi dan ga sempat ngurusin dan nyiram, eh, tetangga depan aku perhatikan sepertinya rajin nyiramin pokok semangka itu, kelihatan setiap sore tanahnya basah oleh air, ya cuma pohon semangka itu yang disiram…
Ditambah lagi dengan beberapa hari terakhir ini sering hujan di malam hari dan paginya matahari bersinar cerah, jadinya pohon semangka tersebut lebih giat tumbuhnya.
Akhirnya kalo ga salah ingat, 3 hari yang lalu saat mau berangkat kerja, aku perhatikan udah nongol 1 biji semangka mungil, selain masih banyak calon semangka yang masih berwujud bunga.
Aku memang sering asal buang biji tanaman dari semangka, pepaya, kelenglengkeng, jambu biji, alpukat, dll, di sembarang tempat, tanah kosong di sekitar rumahku. Dulu pernah tumbuh jambu bijinya, tapi dibersihkan sama tetangga, katanya nanti malah jadi bahan rebutan anak-anak kampung kalo udah berbuah. Ya, repot juga sih, rumahku kan belum dibuatin pagar sampai sekarang dan mungkin juga tidak akan dipagar sampai nanti.
Selain semangka, yang sudah sempat kami nikmati adalah beberapa tanaman sayuran yang aku tanam dan tumbuh sendiri yaitu sayur daun katu, enak banget kalau dilodeh gitu deh…, trus ada juga daun bayam yang tumbuh subur, saking suburnya waktu itu penuh halaman depan dengan tanaman bayam berdaun lebar-lebar, sampai ibu-ibu tetangga pada “iri” dan sering minta buat disayur atau dibuat kerupuk bayam. Dan, hmmm…tentu saja aku sangat berterimakasih, karena kan aku ga bisa manfaatin semuanya, dan enaknya lagi aku juga diberi kerupuk bayam yang lezat satu kaleng penuh, hehehe…
Memang sih ada cita-cita dari dulu buat kebun tanaman sayur dan buah kecil-kecilan selain tanaman bunga yang cantik-cantik tentunya. Tapi nunggu istri dan anak kembali ke pangkuanku aja deh…
Awwww…*terkejut* 🙂 siang mas, shaumnya lantjar djaja khan?
semangka bisa tumbuh di mana aja?
Pak Syam: alhmadulillah lancar, tapi di sini siang tadi panas banget, jadi ga keluar rumah, sore ini malah ujan, malah susah keluar rumah juga, hehe….
Ihwan: petani semangka biasanya nanam di daerah berpasir seperti di sekitar pantai, lokasi rumah saya memang tanahnya cenderung banyak pasirnya…
jadi, semangkanya numbuh sendiri? mungkin dari biji semangka yang dilemparkan begitu saja.
btw, semangkanya berdaun sirih nggak? ;))
OT: iya tumbuh sendiri, ga di suruh-suruh kok numbuhnya, hehe
iya, sepertinya dari biji2 semangka yang kami buang sembarangan
semangka berdaun sirih…lagu Broery yah…, hehehe…
tapi ada loh gambarnya semangka brdaun sirih, liat di http://tantikris.wordpress.com/2008/12/20/buah-semangka-berdaun-sirih/
Wah tinggal menunggu saatnya anda mengundang kami-kami pak.
katanya biar buah semangkanya gede, posisinya sering dibulakbalik biar perkembangannya sempurna, aku dulu pernah nanem smangka buah pertama gede, buah ke 4 segede jeruk ponti 😀
wah, semangkanya baru ukuran diameter 15 cm, tau-tau udah lenyap Pak, sepertinya diambil sama anak-anak lewat, hehe….
O, gitu ya, aq masih berminat sih nanam semangka, untungnya katanya gede, harus punya lahan sendiri dulu, hehe…
iya, apalagi bisa masukin ke supermarket, dipasar tradisional sekilo 1500 masuk supermarket 5500 😀
iya, tadi aku beli semangka kuning aja 1 biji udah hampir 25 ribu, padahal kayaknya klo nanam ga perlu modal banyak tuh, cuma modal pengawasan ketat biar ga dimaling, soale gampang banget maling semangka, tinggal tarik 1 bagian, semuanya ngikut…hahaha, ini kata yang pengalaman maling di kebun semangka orang loh….
Selamat, looks juicy. dah dipanen?
haha, udah dipanen sebelum waktunya oleh (suspected) anak-anak tetangga yang iseng… :-b
wah jadi pengen nanem semangka :O
vidiholic.blogspot.com