Diposkan pada blogging, menulis

 Mengapa Blogging Itu Perlu?




Sejak tahun 2005 saya telah mempunyai weblog (biasa disebut/disingkat blog saja). Weblog terdiri dari 2 suku kata: “web” dan “log”. Web itu jaring untuk istilah internet atau online (terhubung secara global/mendunia), sedang “log” artinya catatan atau diari. Zaman dahulu sebelum ada internet sebagian orang suka melakukan dokumentasi kehidupan kesehariannya melalui catatan harian yang disebut diari. Diari pada umumnya berwujud buku tulis berpenampilan bagus bahkan wangi baunya. Tapi saya sendiri tidak pernah membuat diari konvensional seperti itu karena kesannya diari zaman itu hanya untuk cewek. Sedangkan saya cowok macho waktu itu. Jadi blog, bahasa lainnya adalah buku diari online.

Saya lupa awalnya mengapa saya bisa terjerumus membuat diari online. Mungkin pada waktu itu saya sudah memasuki dunia kerja, dunia kerja saya waktu itu berhubungan dengan riset dan pengembangan di sebuah instansi pendidikan bonafit. Mungkin juga saya ketularan teman-teman pada waktu itu. Lupa persisnya. Namun yang saya ingat waktu itu sudah ada semacam media sosial online, namanya “Frindster”. Saya aktif di friendster dan mendapatkan banyak teman di dunia maya, bahkan beberapa kali kopi darat dengan teman-teman online itu, ada juga yang saya ajak serta menjadi surveior pada sebuah penelitian yang kami buat.

O, iya sepertinya saya ingat, sepertinya supervisor saya mendorong saya belajar banyak menulis. Beliau pernah bilang ke saya: “untuk belajar menulis secara benar saja apalagi tulisan riset (academic writing), saya melakukan kursus tersendiri di Amerika sana.” Ya, saya sih belum pernah ke Amerika, semoga bisa suatu saat nanti. Awalnya memang tidak jelas motivasinya, mungkin memang karena dipaksa itu.

Saya ingat juga setelah zaman Friendster itu, booming media sosial yang mengkombinasikan kegiatan blogging dan marketing/selling yaitu Multiply, disingkat MP/eMPe. Meski pun pada waktu itu sudah muncul juga Blogspot dan WordPress. Namun platform Multiply jauh lebih menarik sepertinya karena sesama MPers saling memotivasi melalui interaksi super masif di kolom komentar, bahkan tak jarang komentarnya melenceng jauh dari tulisan yang dibuat, apalagi bila sudah akrab dan pernah kopi darat (kopdar). Tidak jarang juga waktu itu ajang perjodohan banyak terjadi dan lahirnya pasangan suami istri dari kegiatan di Multiply tersebut. Alhamdulillah saya sudah menikah waktu saya aktif di Multiply. Aktifitas di MP, sangat membuat membernya selalu bersemangat untuk menulis karena selalu ada motivasi melalui interkasi online dan offline/kopdar, challenge/tantangan seperti lomba, dan sebagainya. Saya waktu itu pun sempat memenangkan lomba penulisan dan mendapatkan hadiah sebuah flashdisk MP3 player (https://goo.gl/zrwWx3). Pernah juga mendapat kiriman kaos dan cinderamata tanda persahabatan dari teman online yang belum pernah kopdar sama sekali. Yang paling luar biasa waktu itu, ketika saya mengadakan penggalangan dana untuk kegiatan bakti sosial pertolongan korban banjir di daerah Bojonegoro, Jawa Timur. Baca di https://goo.gl/2jP7ca Saya menggalang dana untuk menambah paket bantuan dari tim yang kami bentuk waktu itu. Cukup banyak waktu itu sumbangannya, dan luar biasanya ada dari luar negeri juga yang memberikan sumbangannya, dari Jepang, Australia, Singapura, Inggris, dan para TKI di Hongkong.

Aktifitas blogging di awal itu sebenarnya emang sedikit aneh dan mungkin memalukan, karena kita bingung tidak tahu apa yang mau kita tuliskan atau apa yang pantas dituliskan. Menurut pengalaman saya: abaikan saja semua perasaan-perasaan itu, mulai dari yang mudah dan terlintas dalam pikiran kita, meski itu kontroversial. Itu cara belajar kita. Mungkin akan banyak protes dari orang-orang, terutama orang-orang dekat kita atau teman dari teman dekat kita. Itu wajar, itu bentuk ujian. Dari sini kita bisa melakukan evaluasi sejauh mana daya tarik dan peningkatan kemampuan menulis kita. InsyaAllah semakin sering kita menulis, kita akan semakin mampu beradaptasi dan semakin cepat berpikir dan menuangkan ide kita ke dalam tulisan.

Sepertinya paparan di atas sedikti memberikan gambaran mengapa blogging itu penting. Jadi di awal saya butuh blogging itu untuk meningkatkan kemampuan menulis dan kreatifitas berpikir dan aktifitas keseharian saya sendiri. Dan momentum untuk kembali semangat menulis diari online/blog ini setelah dibukanya grup Whatsapp oleh seorang teman, saya dijadikan admin grup itu juga akhirnya. Silakan yang berkenan bergabung untuk belajar, berbagi, dan saling memotivasi di https://goo.gl/PaBrZt

Saya lanjutkan mengenai manfaat blogging yang saya coba ringkaskan sebagai berikut:

  1. Menuangkan ide, berbagi ide
  2. Mengasah otak agar rajin berpikir, mencegah penyakit pikun
  3. Menjadi pengingat di kala lupa, sarana dokumentasi
  4. Cermin diri, saya suka melihat tulisan lampau saya, saya bandingkan semangat muda saya dahulu dengan semangat yang lebih dewasa sekarang ini. Juga dapat sebagai sarana evaluasi tulisan untuk perbaikan
  5. Berlatih menulis, dari yang sederhana, populis, sampai yang rumit akademik
  6. Menyebarkan ilmu, ada unsur amal jariyah
  7. Mencari uang, donasi, menjual produk atau jasa
  8. Sarana publikasi dan komunikasi
  9. Berlatih desain grafis dan pemrograman
  10. Memperbanyak teman
  11. Dsb, silakan ditambahkan, terutama bagi yang telah merasakan manfaat blogging

Menulis di diari online/blog sangat berbeda dengan bila kita menulis di sosial media seperti facebook dan twitter. Sangat berbeda pula jika kita hanya rajin menulis di media offline seperti diari, media massa/koran, dan sebagainya. Memang agak mirip fungsinya bila kita menulis di media massa online seperti kompasiana. Mirip yang saya maksudkan di sini adalah bahwa menulis di blog, saya dapat membantu otak saya mengingat hal-hal penting, dan melakukan sharing/berbagi informasi yang sering berulang, sehingga saya terbantu bila ada sesuatu hal atau momentum yang saya lupa, saya tinggal ingat kata kuncinya, lalu saya masukkan ke mesin pencari dan nama blog saya, maka semuanya akan jauh lebih mudah. Berbagi informasi yang sering saya gunakan misalnya mengenai tema tulisan tertentu, maka saya ga perlu menulis ulang atau berbicara ulang, cukup saya bagikan tulisan yang ada di blog saya, sehingga hemat waktu dan energi.

Kelebihan blog yang lain seperti hal-nya media sosial, jenis reader/audiensnya juga bisa di-set. Bagi yang butuh menulis curahan hati (curhat) untuk stress release atau mengingat momentum tertentu yang tidak perlu dipublish secara umum, maka bisa di-set sebagai tulisan privat. Kelebihan blog dibanding sosial media adalah tulisan di blog sifatnya eternal/abadi tidak seperti menulis di status media sosial yang bersifat volatile/menguap karena berbasiskan lini-masa (timeline), meski pun sekarang media sosial juga sudah melengkapkan dengan sistem posting jurnal untuk akomodasi tulisan panjang dan dapat diberikan label/tanda pagar (tagar) tertentu, sehingga juga mudah dicari bila dibutuhkan.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga berguna.

Sumber gambar: dari sini

Iklan

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.