Sebenarnya tahun ini aku berencana tetap “mudik”, tapi cuma ke kampung istri yang jaraknya 3 jam perjalanan berkendaraan, itu pun cuma 3 hari, dari lebaran kedua sampai hari Senin. Lebaran pertama aku masih ada jam dinas siang di RS. Meskipun aku salah satu pejabat (hehe…) di RS, ga enak aja klo mau libur seenaknya, karena aslinya juga aku udah banyak libur kok terutama kalau kunjungan rutin ke Jakarta menjenguk anak istri, selain itu dalam rangka monitoring kegiatan pelayanan, karena sering hari libur besar terjadi banyak masalah.
Nah, kapan mudik ke kampungku sendiri di Pekanbaru, Riau sana? wallalahu a’lam, entahlah… sudah 5 tahun aku ga pulang ke kampung halaman sendiri. Sebenarnya itu bukan rekor terlama aku ga pulang ke kampung halaman, semasa kuliah dulu 6 tahun aku ga pulang kampung. Sebenarnya bingung juga mendefinisikan kampung halaman, wong leluhurku keturunan Jogja juga, sehingga malam takbiran dan sholat Idul Fitri aku berencana di pantai Parangtritis/Parangkusumo (kangen berat dengan suasana ini…), ya, itung-itung mungkin itu alasan masih ada dinas di hari pertama lebaran, biar semua dibagi ratalah, mbah putri yang hidup sendiri bisa dikunjungi, mertua bisa dikunjungi. Nah, kapan giliran ortuku di sana? rencananya kami akan mengambil cuti bareng, mungkin dalam waktu 2-3 bulan ke depan, syukur-syukur kalau bisa tepat Idul Adha/lebaran kurban. Secara kami sekeluarga belum pernah bertemu ortuku di Pekanbaru, Riau, selama 5 tahun ini. Beruntung Mama-ku yang sempat menjenguk cucunya saat istri masih mukim di Bogor, itu pun karena “kecelakaan” 🙂
Profesiku sebagai dokter di RS sangat menyulitkan untuk mencari waktu libur yang pas. Sama saja kayak profesi lain yang benar-benar harus jadi tumbal saat liburan besar seperti polisi, perawat, bidan, dan berbagai profesi lain yang harus senantiasa siap walau pun itu waktu liburan bagi orang pada umumnya. Hahaha, kapan ya aku pensiun jadi dokter… :-b
Pic dari sini
Semangat ah…btw saya mudik dan (merasa) beruntung…
setelah tidak ada kelahiran. sebab karena kelahiran munculah sakit, bila sudah sakit ya cari dokter deh.
Oooo orang sebrang tho..???
OK Pak! hehe… iya saya menghibur diri nih… 😦
mmm…ga pernah pensiun klo gitu, maksudnya ganti profesi gitu deh, hehe…
tante saya yang perawat juga pas lebaran ga pernah libur, kasian deh liatnya. tapi mo gimana lagi udah tuntutan profesi,.
iya, Pujakesuma blasteran Riau-Jogja mba, hahaha…
sbenarnya kita menikmati loh, meski ada iri dengan profesi lain 🙂 karena ada pengorbanan yang berbuah manis di sana *halah…
buah manisnya apa mas? Kurma wekekeke.
“buah manis”-nya kan: berbahagia bisa menolong orang lain, mendapatkan kelipatan penghasilan lebih dari hari biasanya, kalau ikhlash di akhirat juga dapat balasan 🙂
saya juga ga mudik dok, di Jakarta ajah, ada kegiatan sosial 🙂
yang penting masih bisa silaturahmi by phone mas
betul banget, Aamiin.
wah, enak dong, menikmati suasana Jakarta yang lengang…
jarang juga, hehe, secara bayanganku semakin sering kita komunikasi, meski lewat alat apa pun, yang ada malah meningkatkan rasa was-was, kesensian, jadi klo mau nelepon yang ditumpuk dulu kabar apa yang mau dikabari dan kabar apa yang mau ditutupi, hehe…
yang mudik dan yang tidak mudik sama-sama beruntung pak dokter. Yang gak beruntung tuh yang gak mendapatkan apa-apa setelah Ramadhan berlalu. Btw, jangan cepat-cepat pensiun dong dari dokter. Kan masih (kelihatan) muda .. hehe..
wew… baru tau kalau mas widodo blasteran jogja 😀
saya juga gak pernah mudik,…. malah jadi tuan rumah wekeke
Saya masih bisa mudik meski dg uang x seberapa
THR nya bisa ditabung 🙂
ho'oh setuju mas Afri, btw, masih di Australi? gamudik 🙂
serius nih, klo ada kesempatan dan kemudahan untuk alih profesi, pasti akan aku lakukan :b
hehe…apa lebih dominan tampang sumateranya?
hehe, malah jadi tempat yg dimudiki Mas…
hehe, aku keluarga sendiri aja masih terpencar-pencar Mas…jadi harus cari waktu yang benar-benar pas…
iya mba, ga nyangka tahun ini THR-nya berlipat-lipat 🙂
tenang Mas, selama masih ada aye..
Mas bisa Mudik kemana aja…
hehe…
Promosi jualan tiket pesawat.. ^^
o, mas Dzi agen tiket ho? hehe…korting ga nih?
hehe…
klo di korting, berarti pesawatnya yang gak pake Rem.. 😀
duh, pasti enak ya kalo udah jadi dokter…..
TInggal duduk ongkang ongkang terus meriksa pasien….hehehe…..aku mauuuu…..wkwkwk
Yah, tapi resikonya itu tadi, kadang jadi gak bisa pulkam lebaran sih….hehehe
banyak enaknya memang dibanding ga enaknya ;p