Diposkan pada livinginjogja, pernik

Tak mau menjadi kaya…


Sangat jarang kita menemui orang yang mengucapkan hal tersebut. Tapi orang itu aku temukan juga, yaitu seorang kolega di klinik universitas, tempat kerjaku yang lain. Jangan dibilang ia bukan “orang kaya”, masyarakat di tempat tinggalnya saja menyebutnya sebagai tuan tanah, “O, Pak X ingkang duwe lemah katah niku…” (O, Pak X yang punya tanah banyak itu…”

Dia sudah punya titel haji, sudah hampir spesialis juga. Penampilannya sederhana aja. Ke kantor cuma naik motor butut, tapi begitu pemurah, klo ada yang sakit langsung ngomong: “kamu butuh apa?” Klo pas giliran dinas biasanya men(t)raktir semua karyawan yang ada. Nah, saat-saat makan itu kami sering menanyakan kok rajin men(t)raktir? “Ga pengen jadi orang kaya…”, katanya. Pokoknya orangnya sama sekali ga pelit bin medit. Aku aja sempat ngiler lihat internet broadband mobile yang dia langgani pernah ditawari untuk nyoba dan dipersilakan bawa pulang…wah!! Ya, mungkin ada yang berpendapat: “Ah, beliau kan memang ga punya keluarga, jadi ga butuh uanglah…” (maksudnya ga punya istri dan anak, memang beliau ga menikah…) Tapi menurutku bukan itu yang utama.

Di kesempatan lain, dia ngomong yang sama: “Ga mau jadi orang kaya…” katanya. “Kenapa, Pak?”, seorang perawat menanyakan. Aku langsung aja nyolot: “Ga tahan konsekuensinya ya, Pak?” Dia langsung ketawa: “Iya benar, orang kaya itu berat konsekuensinya, masuk surga aja paling belakang sendiri, karena harus ditanya macem-macem dulu…” Oooo, ternyata itu toh…

Andaikan banyak orang berfikir seperti beliau, mungkin ga banyak orang serakah yang akan merugikan orang banyak di bumi ini.

Pic dari sini

27 tanggapan untuk “Tak mau menjadi kaya…

  1. betul. kalau orang yang sudah terlanjur kaya “tak ingin terus jadi orang kaya”, dia akan terus menerus mendistribusikan hartanya pada orang yang membutuhkan. pada akhirnya, akan tercapai harmoni di tengah masyarakat. tulisan yang menggugah. 😀

  2. wahhh.. pak nih kasus'a sama dg alasan ayah saya.. xixixi… awalnya wktu msih kecil dlu juga sya bertanya2.. ehhhh setelah tahu kemana pergi jawaban ayah.. hee betul juga.. Rasulullah juga bukan orang terkaya di jazirah arab.. 😀
    Dan dikisahkan nabi Sulaiman adalah nabi yg terakhir dari semua para nabi untuk masuk ke syurga karena kekayaan Sulaiman yg pernah dikaruniakan ALLAH pada beliau saat di dunia. Wallahu'alam. 🙂

  3. Iya, mba Meniti Cinta (nama panggilan sebenarnya apa? Inin ya?

    Klo menurut aku gpp kita menjadi kaya, asal ga silau aja dan selalu berbagi dengan sesama. Bukankah nilai pahalanya juga lebih besar?

    Sebaiknya mental tidak mau menjadi kaya ini adalah saat kita menjadi penjabat negara, jangan memanfaatkan jabatan untuk mengeruk kekayaan…

  4. iya …

    Nahh.. itu sya setuju… kaya harta ataupun ilmu asalkan bisa jadi amal semuanya.. karena semua titipan Allah pastinya.. 🙂

    Nah yg itu tuh.. yg nama'a tamak ya pak.. NO NO NO… semoga kita semua dijauhkan dari segala keburukan.. amin

Tinggalkan Balasan ke Widodo Wirawan Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.