Diposkan pada agama

Tanya-Jawab: Hipnotis Bagian Dari Konspirasi New Age dan Undermind Control?


Rating: ★★★★★
Category: Other
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saat ini sedang marak pelatihan-pelatihan hipnotis untuk terapi penyakit, untuk pendidikan anak dan yang lain-lain. Saya pun pernah mengikuti pelatihan itu dimana mentornya adalah ahli hipnoterapi. Awalnya saya sangat percaya bahwa hipnotis murni science. yang menggunakan sugesti yang dimasukkan pada pikiran bawah sadar.
Saya masih percaya itu hingga saya menonton video “Arrival” karya Noreagaa dan Archenar. saya lupa pada episode berapa, tapi disitu jelas disebut hipnotis memang dikembangkan dan diupayakan agar diterima oleh masyarakat dunia sebagai murni science. sehingga masyarakat buta akan unsur syirik yang sebenarnya ada didalamnya.
Yang membuat saya sedih lagi, banyak ustad dan pengajar muslim yang memakai ilmu ini, karena mereka yakin hipnotis sama sekali bebas dari syirik dan tidak ada unsur bantuan jin. Sebagaimana doktrin yang memang disampaikan pada semua pelatihan hipnotis.
Dalam rubrik tanya jawab ustad menjawab sendiri telah ada jawaban bahwa hipnotis ada campur tangan mahluk halus/jin (http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/hipnotis-menurut-islam.htm).  Tetapi itu dibantah oleh orang yang merasa yakin hipnotis itu bukan syirik di http://www.eramuslim.com/suara-kita/suara-pembaca/tanggapan-tentang-jawaban-ustadz-menjawab-soal-hipnotis.htm. Saya kembali mencari rujukan lain dan saya menemukan web seorang sarjana psikolog yang memang percaya hipnotis itu masih ada unsur syirik.
RD
Jawaban
Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Terimakasih atas pertanyaan anda. Semoga anda selalu diberikan keberkahan oleh Allah Subhana wa ta’ala. Saya mendapat pertanyaan serupa seperti saudara untuk menjelaskan bagaimana posisi hipnosis sebagai bentuk konspirasi kabbalis dan iluminasi. Oleh karena itu, saya coba akan jelaskan terlebih dahulu kaitan antara Hipnosis dan New Age.
Hipnosis dan Konspirasi New Age
Jadi, yang anda katakan tersebut memang tidak salah, sejarah hipnotis memang terkait akan misi Zionis yang saya sederhanakan di sini menjadi New Age Movement.
Paradigma New Age sendiri lahir dari ketidak percayaan Barat terhadap agama. Agama, dalam termin Barat, memang bermasalah. Ia gagal memberi pencerahan bagi masyarakat dalam dua hal, yakni rasionalitas dan spiritualitas.
Hal inilah yang membuat masyarakat Barat mencari spiritualitas model baru yang tidak terlalu formil layaknya Kristen. Anda mungkin tahu kasus ucapan bahwa “Tuhan Sudah Mati” ala Frederich Nietsczhe? Itu mungkin contoh kecilnya.
Namun, yang ingin saya garis bawahi adalah bahwa spiritualitas dalam termin New Age bukan berarti sama dengan religiusitas dalam konteks Islam yang tidak memberi ruang terhadap dunia mistik dan musyrik. New Age sendiri lebih kepada spiritual mistis dan penyatuan agama-agama dimana tidak ada lagi sekat teologis di dalamnya.
Nah dimana hubungan hipnotis dengan New Age? Hipnotis hampir tidak mengenal unsur keagamaan yang sejalan dengan misi New Age. Akidah menjadi tidak terlalu penting dalam hipnotis. Ya mungkin para ahli hipnotis bisa bergeming dengan menyatakan ajaran kami bebas dari musyrik.
Ya, itu tidak masalah. Saya sendiri tidak menyalahkan para praktisi hipnosis yang bisa jadi juga masih awam dengan NAM (New Age Movement), karena itu tadi sifat sejati hipnosis yang sebenarnya membawa misi kabbalah menjadi tertutup pada awalnya ketika diperkenalkan.
Dan ini diamini oleh Sherry Shriner penulis buku-buku konspirasi dan pengkaji Bible yang menyatakan bahwa karakter New Age memang seperti itu. Para pengusung New Age yang sejatinya adalah kabalis tahu betul bahwa orang Kristen tidak bisa menerima serangan frontal doktrin okultism, sehingga mereka mengubah kata-kata sihir ke dalam istilah Kristen seperti “iman,” “Tuhan,” “Kristus,” dan “kelahiran kembali” dan banyak gereja terkecoh. Termasuk dengan menggunakan hipnosis, spiritual intelligence, emotional intelligence, dan sebagainya.
Makanya ketika kita ikut training hipnosis tanpa banyak kita ketahui adalah bahwa konteks alam bawah sadar yang dikenalkan dalam hipnosis tidak lain adalah ajaran Sigmund Freud, seorang Yahudi atheis yang sudah dikenal sebagai pengusung psikoanalisis yang sangat bermasalah dalam Islam.
Kealpaan para praktisi hipnosis itu juga terlihat jelas ketika mereka tidak menjelaskan apakah yang dimaksud alam bawah sadar dalam versi Freud yang tidak lebih sebagai manifesto terpendam dari seksualitas manusia.
Lalu kenapa ini menjadi samar? Kita kembali lagi ke perkataan Sherry Shinner tadi, karena para pengusung New Age tahu betul bahwa mereka tidak bisa menjelaskan ajaran sejati mereka (baca: kabbalis) jika bertindak terlalu frontal.
Oleh karena itu Nancy Percy, seorang pengkaji worldview dari Philadhelphia Biblical University, dalam tulisannya, “Modern Islam And The New Age Movement”, menyatakan bahwa gerakan NAM seperti hypnosis hanyalah ekspresi yang lebih baru dari kecenderungan lama untuk mengimpor panteisme Timur ke dalam budaya Barat, yang dimulai dengan doktrinasi Plotinus dan neo-Platonisme.
Hipnosis: Tidak Efektif Bagi Umat Islam
Oke, baiklah itu kaitan antara NAM dan hipnosis dalam kajian konspiratif. Sekarang kita bisa menjajal keampuhan hipnosis, jika hipnosis memang dikatakan bukan pseudo sains. Ada dua hal yang bermasalah dari statement itu. Pertama, bukan berarti bahwa karena hipnosis adalah sains murni, dia tidak cacat dari segi keilmuan. Kedua, kita bisa membuktikan apakah betul hipnosis adalah metode yang ampuh dalam menterapi masalah manusia.
Saya ingin bercerita pengalaman saya ketika mengikuti training hipnosis dan mempraktekannya saat menjadi guru. Kami, para guru kala itu, dikumpulkan dalam satu ruangan oleh trainer. Trainer tersebut mensugesti kami agar kedua telapak tangan masing-masing diantara kami saling mencengkeram hingga jari jemari kami seakan-akan lengket dilumuri lem.
Saat proses tersebut kami diajarkan untuk mendengarkan sugesti trainer saja (baca: taqlid), jangan banyak berfikir (baca: tidak boleh kritis) dan jangan melawan sugesti. Bagi saya, orang yang dominan dan sangat rasionalis terhadap apa-apa yang datang dalam diri saya, akan mudah sekali melawan sugesti itu.
Akan tetapi, apa yang dilakukan trainer saat itu, melihat kami-kami yang mencoba kritis atas sugestinya? Ia mulai mengeluarkan jurus sakti, yakni mensugesti buta peserta bahwa peserta yang mau mengikuti segala perkataan trainer tanpa menggubris sedikit pun adalah calon guru yang baik. Nah disinilah gaya-gaya undermind control ala zionis. Mirip sekali. Karena itu pikiran diarahkan hanya pada satu instrument hingga kita tidak sadar telah mengikutinya.
Itu kan seakan-akan bermakna bahwa orang yang tidak mau mengikuti perkataan sugestor bukanlah orang yang baik. Padahal Allah mengajarkan kita untuk kritis setiap kali datang sebuah permintaan. Apalagi sugesti yang bisa jadi bertentangan dengan Islam. (Bayangkan jika anda perempuan yang dihipnotis, lalu anda tertidur di pelukan trainer pria, bukankah itu menyalahi konsep hijab dalam Islam?)
Selain itu kelemahan hypnosis bahwa sugesti itu mudah sekali dipatahkan. Anda boleh mencoba. Makanya, ketika saya menerapkannya di sekolah, hipnosis menjadi tidak efektif. Karena memang murid-murid saya memang sudah kritis sejak awal.
Terlebih orang-orang yang dominan pada otak kiri. Kekuatan mereka dalam logika akan serta merta meruntuhkan sugesti hipnosis. Hampir pasti saya katakan bahwa mereka amat tidak cocok dihipnotis.
Skenario Menghancurkan Islam: Hanya Berfikir Yang Praktis
Ketika umat Islam memandang praktis urusan “makna hidup”, disitulah zionis akan bermain. Umat Islam akhirnya jauh dari ilmu, mereka sudah terpesona pada paket-paket pelatihan praktis dan paket kilat dalam mencapai kesempurnaan.
Oleh karena itu menurut saya, ketimbang kita habiskan uang untuk megikuti pelatihan yang relative cukup mahal. Lebih baik kita belanjakan uang itu untuk membeli buku-buku Islam dari ulama yang luas ilmunya.
Kita bisa mengenalkan anak-anak kita akan kitab-kitab ulama seperti Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, Al Ghazali, Ibnu Katsir. Kita isi rumah kita dengan buku biografi para ulama. Didik diri kita dan anak kita lewat Al Qur’an dan Hadis.
Menurut saya itu lebih efektif membentuk kepribadian muslim sejati. Selain karena berpahala, membelanjakan uang bagi keilmuan Islam mendekatkan diri kita kepada Allah. wallahu’alam
Dari: EraMuslim

36 tanggapan untuk “Tanya-Jawab: Hipnotis Bagian Dari Konspirasi New Age dan Undermind Control?

  1. hipnosis dalam medis jelas jauh berbeda dengan yang dibicarakan di sini, saya klo mau menghipnosis, ya cukup pake obat 😀 Namun memang hipnosis yang dibicarakan di sini terkadang dipakai oleh orang medis juga, dokter umum, mau pun oleh psikiater, namun mereka terpecah dalam 2 aliran. Saya pikir yang aliran pro hipnosis yang tidak mengerti saja esensi hipnosis sebenarnya. Sedangkan aliran satunya lagi yang tidak merekomendasikan alias kontra hipnosis, dan saya pernah ikut seminar nasional ilmu kejiwaan yang terkait dengannya, disana ada para profesor dan saya menanyakan itu, juga para peserta lain, mereka para pembicara itu bilang hipnosis tidak efektif untuk terapi, dan sudah lama ditinggalkan, meski pun mereka pernah belajar dan mendalaminya.

  2. Kalau dulu belajar psikiatri sih katanya kalo hipnotis itu harus ada kontrak antara yg dihipnotis dan yg menghipnotis, maksudnya yg dihipnotis setuju untuk dihipnotis dan berkonsentrasi untuk itu.
    Pengalaman dua kali coba dihipnosis gak bisa bisa karena hehehhehe gak pernah ada kontrak, jadi sugestinya gak masuk masuk…

  3. iya, memang seperti itu dr. Ian… dan yang dimaksud sebenarnya tidak sampe hilang kesadaran… tapi sebenarnya sebagai dokter klo hubungan bagus dengan pasien ya mereka biasanya akan “terhipnotis” dalam artian manut dengan dokternya, hahaha. Anak-anak kita yang masih kecil juga kan sebenarnya gampang di”hipnotis” dalam artian menuruti kemauan ortunya, hehe…

    misal yang pernah saya lakukan “hipnotis”/sugesti (mungkin lebih tepat indoktrinasi kali ya…) rasa pedas itu hanya pada cabe. Kok ya anak saya itu sensitif banget dengan yang namanya cabe, dikit aja kadarnya dia langsung tahu, tapi klo pedasnya dari lada, dia ga nolak, meski pun sudah hah huh hah huh, paling cuma nanya ini pedasnya kok lain, bukan cabe ya Pak?” hahaha….

  4. pernah dapet gratisan ikut pelatihan hipnosis, dlm rangka untuk kebutuhan terapi anak2 lapas. coba mraktekin, trus pas kasih sugesti dilandasin sugesti berbasis amalan agama. saat kasih “jangkar” sebagai metode untuk mengunci sugesti dgn ucapan bismillah. hasilnya positif. skarang tiap ada masalah “klien” saya itu ngucap bismillah dan bebannya jd ringan.

    jd.. semua tinggal niatnya to..
    ini pendapat saya 🙂

  5. Hmmm saya lagi baca buku melahirkan tanpa rasa sakit, salah satunya dengan relaksasi… Hipnotis diri sendiri buat semangat, sehat, dll kek effort buat sugesti diri klo kita bisa gitu
    Itu gmn ya? Terapinya kek relaksasi meregangkan otot trus melemaskan trus inhale+exhale trus fokus pada 1 titik di akhir trus tutup mata naaah disitu kita disuruh mensugesti diri sendiri sesuai dengan yg kita mau, misalkan lebih sehat, lebih kuat, dll
    Gimana yah?

  6. kalau menurut mereka sih boleh2 saja, apalagi kalau tujuannya utk terapi dan trauma healing.

    kalau saya biasanya pakai EFT dan Quantum touch yg pernah sy pelajari saat jadi relawan trauma healing saat gempa besar di Padang kemarin.

    Perlu diskusi yg lebih dlm antara para praktisi dan para agamawan dalam hal ini agar mudharatnya minimal dan manfaatnya maksimal

  7. ya, seperti keterangan dari artikel itu Mas, sejatinya kita cuma mengetahui permukaan saja dari ilmu hipnosis ini, toh para profesor dan para ahli yang pernah mendalaminya pun mengakui adanya ketidakberesan dari ilmu hipnosis. Sehingga dikometar saya, saya membedakan ilmu hipnotik ala pseudo science dengan ilmu hipnotik yang ada dalam medis. Coba baca di sini: http://en.wikipedia.org/wiki/Hypnotic

    Sehingga saya katakan terlalu banyak “pemalsuan” istilah medis yang dipergunakan untuk menipu publik semisal otak tengah, neuro linguistik, gelombang alfa, gelombang beta, dsb.

    dalam penyalahgunaan istilah hipnotik ini oleh “ahli” sugesti terlihat bahwa itu ya cuma sugesti, sedangkan hipnotik dalam bahasa aslinya adalah kondisi pasien yang dihipnotik pasti dalam keadaan tidak sadar (tidur dalam), dan TIDAK bisa dikendalikan pikiran bawah sadarnya.

    bisa tolong jelaskan apa yang dimnaksud dengan “mengunci”?

  8. ya, setara dengan ini, bahkan shahabat Nabi, Ali radiallahu 'anhu, ketika terkena panah lalu dia sholat, dan dia meminta panah itu dicabut ketika dia sholat, dan tidak terasa sakit. Namun sekali lagi saya katakan telah tercampur aduk pemahaman mengenai hipnotisme, relaksasi, pengalihan perhatian, pengendalian alam bawah sadar, dan sugesti.

  9. kalau dari kesimpulannya sih saya setuju, meskipun mungkin ada yang punya tujuan konspirasi jahat terhadap ummat Islam, saya kira yang lain cuma untuk bahan jualan 😀

  10. saya sedikit setuju, anggap saja itu jalan tengahnya, meski di sana ya masih kelihatan mencampuradukkan istilah, dan kelihatan juga dari si penulis ga mengerti tentang istilah yang ditulisnya, hehe….

  11. betul mas, kalau menurut si ex-Illuminati itu kuncinya pada alpha state, saat seseorang rileks dan kurang kewaspadaan terhadap apa saja yang masuk ke bawah sadarnya. Sehingga, apapun content yang disajikan akan mudah masuk dan diterima oleh bawah sadar manusia. Dan apapun yang masuk ke bawah sadar manusia akan menjadi bagian dari belief system dan akan dipercaya mati-matian tanpa daya kritis sama sekali

  12. Saya sendiri pernah ketemu langsung dengan penulisnya namun belum banyak diskusi mas. Tapi menurut saya sendiri sih banyak yang bagusnya dalam tulisan itu walaupun tentu masih byk kurangnya juga 😀

  13. “..Tapi, semakin kamu mencari jawaban diluar agama, semakin akan hancur hidup kita. Kita akan semakin terbentur-bentur pada persoalan yang makin tak terurai karena kusutnya.” Rose – Sinta Yudhisia halaman 171

Tinggalkan Balasan ke Widodo Wirawan Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.