Meski silaturahim dalam waktu yang singkat, banyak sekali penyegaran dan ilmu baru yang didapatkan. Saya dan beberapa teman bertamu ke rumah seorang ustadz yang mengasuh sebuah pondok pesantren di Panggeran, Sleman.
Resume silaturahim tadi malam ke seorang ustadz:
- Jangan melakukan zihar kepada istri yaitu menyamakan isterinya dengan seorang wanita yang haram dinikahi olehnya selama-lamanya, atau menyamakannya dengan bagian-bagian tubuh yang diharamkan untuk dilihatnya, seperti punggung, perut, paha dan lainnya seperti perkataannya kepada isterinya
- NII bukan mencuci otak, tapi mengotori otak manusia
- Dalam beragama harus mempermudah urusan, tidak mempersulit, namun juga tidak memudah-mudahkan
- Memaafkan lebih baik daripada membalas
- Munafik tetap diperlakukan sebagai muslim
- Cap kafir sebaiknya tidak mudah terucapkan, sampai jelas perbuatan mengingkari itu dilakukan berulang-ulang
- Bila ingin mengetahui pengamalan agama secara nyata, pelajari sejarah hidup (sirah) Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam
- Perkataan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam lebih kuat hukumnya daripada perbuatannya
Ooooo….begitu ya
Islam memudahkan kok meski tidak mudah2 banget
iya, Mas, kebanyakan dari kita malah menyulitkan dengan menambah-nambah kan… dan jarang mau melakukan rukhsah/kemudahan/hadiah dari Allah…
yang mbikin susah khan orang yang emang susah aja .
as simple as that sebenernya yaa 😉
Yang bikin susah itu manusianya sendiri
makasih sharingnya Pak Dokter, selamat hari Jumat.. 🙂
tapi kenapa manusia justru bikin ruwet ya?
biasanya yg baru semangat dan baru tahu aja….
iya, mba, saya membayangkan klo semua kita mempelajari dan taat dengan agama masing-masing, tidak hanya bergama secara KTP atau abangan, pasti ga banyak yang sok tahu dan salah tafsir….
iya Pak, contoh aja prosesi nikah itu sebenarnya sangat mudah, ga perlu sampai perlu keluar puluhan bahkan ratusan juta, bahkan sampai utang…akhirnya pada ogah nikah, mending kumpul kebo, kwkwkwkw….
sama-sama Mas.. 🙂
karena tabiat manusia, palagi orang indonesia: “kalo bisa dipersulit, kenapa dipermudah??”
tambahan:
yang sengaja bikin ruwet biar dianggap paling beragama dan paham segala hal 🙂
jadi ingat dengan dukun…hehehe….
para dukun yg ngiklan di koran atau majalah itu bawa-bawa nama Tuhan, padahal prakteknya sudah jelas-jelas syirik.
aku suka deh poin agama memudahkan tapi tidak memudah-mudahkan 🙂
bener…bener…ada tuntunannya, rambu2nya, gak usah dibikin repot, tapi juga jangan nyari celah biar dimaklumi
Kalo mudah, mana bisa dapet hepeng.
Agama sebagai way of life…