Diposkan pada curhat, livinginjogja

Ceritaku 1 minggu ini (28 Juli-4 Agustus)


Bismillah, rekan MPers yang berbahagia, ini aku mau update lagi (dengan tertatih-tatih…hiks..)

(Yah, daripada ga update-update MP-ku ini, jadinya dikompilasi aja ya untuk 1 minggu sekaligus, hahaha…so mohon maaf kalau rada panjang jurnalnya)

Di mulai dari Rabu pekan kemarin, istriku mendadak harus pulang ke Jogja, karena ada acara wawancara di Gedung Kepatihan, Malioboro, terkait dengan proses usulan mutasinya. Padahal Rabu malam itu aku dinas di RS, jadilah aku nongkrongin di RS lebih awal sambil nunggu landing. Sayang sekali terjadi delay penerbangan selama 2 jam, sehingga baru sampai Adi Sucipto 1/2 9 lebih. Syukurnya rekan sejawat yang dinas siang mau overtime dikit, karena aku harus jemput istri dan anak bungsu (Nadif) dan ngantar ke rumah.

Kamis pagi aku langsung cabut ke rumah, ganti’in istri momongin Nadif. Rencana wawancara menurut surat dimulai jam 9 pagi, tapi Nadif lagi rewel dan butuh ibunya, jadi istri baru bisa cabut ke Kepatihan jam 11 lebih. Wah ternyata acaranya belum dimulai. Ya, maklum aja sih, birokrat kan sukanya molor…udah apal deh…

Kamis itu termasuk hari repot, secara aku siangnya harus dinas di klinik, dan acara istri belum kelar juga. Akhirnya aku bawa Nadif ke kantor. Tetangga sih udah nawarin mau momongin, tapi aku bilang pasti nanti repot secara Nadif cuma terbiasa sama ibu dan bapaknya saja, selain para pengasuh di TPA kantor istri. Udah pengalaman di Jakarta kemarin, ditinggal sama budenya aja, malah kasihan nangis terus… Dan di kantor terbukti juga, staf, perawat, dan sejawat lain yang coba momongin Nadif nyerah, ya sudah, akhirnya bapaknya yang turun tangan, sekitar 2 jam momong, akhirnya Nadif bisa tidur pulas 3 jam.

Alhamdulillah wawancara istri selesai 1 hari, walaupun sampai sore, karena di surat disebutkan range waktu wawancara adalah 3 hari, ternyata selesai 1 hari saja (tepatnya 1/2 hari). Tinggal nunggu hasilnya saja. Biar kami bisa bersatu kembali (hiks…)

Hari Jumat rencana aku berangkat kemping sampai hari Ahad sore ke wilayah Imogiri, Bantul. Semua perlengkapan sudah OK, seperti: backpack, headlamp, sleeping bag, matras, ponco, topi rimba, sepatu kats baru yang udah dijahit+kaos kaki, water pack, celana renang untuk pengganti underwear saat heking jarak jauh biar selangkangan ga lecet, baju-celana ganti, dan kudapan berenergi.

Sayang sekali, walaupun persiapan udah OK, sejawat pengganti untuk hari Jumat juga sudah didapat, ternyata Kamis siang waktu aku akan membawa Nadif ke kantor, pergelangan kaki kananku terkilir karena terperosok lubang yang cukup dalam di seputaran Monumen Jogja Kembali (Monjali), untung saja Nadif tidak terlempar atau terjatuh ke tanah. Sakitnya baru terasa saat mau pulang ke rumah, dan sampai sekarang pun masih sakit sebenarnya, namanya juga cedera cukup berat ya memang rada lama sembuh sempurna, apalagi aku malas minum obat rutin, hahaha…

Jadilah acara kempingnya batal. Ada hikmahnya juga, aku bisa di rumah sama istri dan anak, walaupun ternyata Jumat itu ada masalah dadakan lainnya. Ditelpon dari kampus ada masalah dengan syarat maju ujian proposal hari Rabu ini. Wah, untung aja ga berangkat. Dan untung paginya aku udah lari ke apotik buat beli perban elastis untuk fiksasi sendiku yang terkilir. Dan malam sebelum pulang dari kantor udah order obat antinyeri, dah aku minum dengan dosis 2 kali dari biasanya. Karena sudah bertekad untuk tidak mundur ujian lagi, jadi aku hunting ke mana-mana hari Jumat itu, ke bank, ke rektorat (sempat dipingpong ke sana kemari), dan ke fakultas. Syukur bisa selesai walaupun masih ngegantung karena nunggu kepastian hari Seninnya.

Hari Sabtu termasuk hari yang OK, libur full, beli tiket buat istri kembali ke Jakarta , bersih-bersih rumah untuk menyambut kedatangan bapak mertua, kakak dan adik ipar, dan anak sulungku, Ifa, dari Gombong, Kebumen. Selepas magrib cabut ke House of Raminten, istriku pengen nyoba suasana di sana. Rasa terkilir kaki sedikit terlupakan. Tengah malam barulah rombongan dari Kebumen nyampe rumah.

Hari Ahad pagi nganterin istri dan Nadif ke stasiun Tugu untuk kembali ke Jakarta. Malamnya ke House of Raminten, hahaha…
Sayangnya kesan kali ini ga OK di bapak mertua dan ipar. Dari mulai tempat parkirnya yang ga OK, suasananya yang ternyata ga cocok, makanannya yang ga enak. Padahal pas aku dan istri yang makan kebetulan pesan yang enak kali ya…hehehe…
Malamnya adik iparku kembali duluan ke Kebumen karena besoknya masuk kerja, sedang kakak ipar tetap tinggal karena memang ada acara pendampingan mahasiswanya ke Solo. Dan bapak mertuaku juga tetap tinggal, karena momong Ifa saat aku dan kakak iparku ga ada di rumah.

Hari Senin aku konfirm ke fakultas untuk kepastian jadwal ujianku, alhamdulillah ternyata OK, tidak ada masalah. Selanjutnya aku rapat rutin di RS, siangnya pulang awal dengan alasan mau mendaftarkan anak sulungku, Ifa ke play group, untuk 4 hari saja, karena Sabtu besok mereka sudah kembali ke Kebumen. Sayang, play groupnya udah tutup, ternyata cuma sampai jam 11 siang. Tapi ga papa, masih ada hari Selasa. Jadinya sore itu aku ajak Ifa berenang ke Tirtasari, Jl. Kaliurang KM 9. Waduh, kok sekarang ga terurus ya tempat berenang ini? mana pancurannya udah ga ada lagi. Kolam anaknya cuma tinggal 1 lagi. Ya udah ga papa lagi deh, dah terlanjur, akhirnya kami nyebur selama 1 1/2 jam.

Hari Selasa pagi aku anterin metua dan Ifa ke play group yang ditarget hari Senin kemarin. OK kayaknya, Ifa langsung masuk hari itu. Play group ini dekat dari rumahku, sekitar 100 meter saja. Dan sebenarnya play group ini untuk anak berkebutuhan khusus seperti sekolah luar biasa gitu, tapi waktu aku tanya-tanya ternyata ada anak normalnya juga, ya jadi aku OK aja. Sepertinya Ifa senang sekali sekolah di situ, hehehe… Selanjutnya aku cabut ke RS untuk rapat lagi sampai siang.

Rabu pagi ini aku disidang di fakultas, dalam rangka presentasi usulan penelitianku untuk tesis yang sudah sangat lama tertunda. Syukurlah semua berjalan dengan lancar. Aku ga ngira sebelumnya kalau yang nguji adalah para pejabat: profesor di bagian anatomi, kepala dinkes, dekan fakultas kedokteran swasta terkenal. Untung udah kenal sebagian, jadi ga grogilah, hehehe, prinsipnya mengalah aja deh….

Demikian aja ceritaku selama seminggu ini. Sekali lagi memang aku harusnya tetap ngeblog di MP ini. Ini disupor sama pembimbing tesisku juga loh, dia memang tahu bahwa aku memang suka ngeblog. Dia mendorong untuk tetap menulis, karena akan mengasah otak kita agar tidak menjadi beku, dan ide-ide tidak menjadi dingin, hahaha… trimakasih buat pembimbingku…

9 tanggapan untuk “Ceritaku 1 minggu ini (28 Juli-4 Agustus)

  1. hiyaaaa.. mas dodo kemana ajaaa??? kan jadi ketinggalan berita aku jualan buku2 anak bagus.. rekomended deh buat nadhif… nah lho, kok jadi jualannn…….. *mundur mengendap2..

Tinggalkan Balasan ke Widodo Wirawan Batalkan balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.