Diposkan pada tak terkategorisasi

Mengapa dunia kesehatan jalan ditempat? bagian kedua


Melanjutkan tulisanku sebelumnya tentang dunia kesehatan kita yang masih jalan ditempat bahkan semakin mundur ke belakang pada beberapa kasus.

Mengapa setelah dunia politik kita rambah-pun masih saja permasalahan kesehatan belum begitu banyak perubahan. Yah, seperti yang kukatakan bahwa itu hanya salah satu bagian yang dapat menolong masyarakat kita terlepas dari permasalahan kesehatan secara berkelanjutan.

Masih banyak faktor-faktor lain yang menjadi penentu status kesehatan masyararakat. Faktor ini kita sebut sebagai determinan kesehatan.

Faktor klasik dunia kesehatan pada zaman baheula hanya terbatas kepada faktor individual/host saja. Bahwa manusianya itu sendiri yang menyebabkan dirinya sakit.

Pendekatan terbaru tentang determinan kesehatan ini ialah pendekatan sosio-epidemiologi. Anda tidak usah terlalu pusing mengetahui artinya, yang penting adalah bahwa kesehatan juga sangat dipengaruhi oleh faktor selain individu yaitu lingkungan sosial dan lingkungan strukturnya.

Agak mirip dengan ini ialah tentang teori Blumm (silakan searching sendiri tentang Blumm theory).

Kegiatan utama untuk perbaikan derajat kesehatan masyarakat sangat diarahkan kepada pengkondisian faktor-faktor determinan tersebut.

Memang tidak setiap wilayah/negara memiliki determinan kesehatan yang sama persis.

Standar utama yang banyak dianut oleh dunia ialah dari salah satu Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals-MDGs) yaitu: kemiskinan, kelaparan, pendidikan dasar, perbedaan jender, angka kematian balita, angka kematian ibu, HIV/AIDS, malaria dan penyakit lain, lingkungan, air bersih, pemukiman kumuh, sistem finansial, perdagangan, negara-negara kecil, pembebasan hutang, pekerjaan, obat-obat esensial, dan teknologi informasi.

Kalau kita mengambil dari contoh dari Kanada maka determinannya ialah:

1. Pendapatan dan status sosial

2. Jaringan penyokong sosial

3. Pendidikan

4. Pekerjaan dan kondisi kerja

5. Lingkungan sosial

6. Lingkungan fisik

7. Biologi dan warisan genetik

8. Latihan kesehatan perorangan dan keterampilan bertahan

9. Pembangunan anak sehat

10. Pelayanan kesehatan

11. Jenis kelamin

12. Budaya

Perhatikan, bahwa pelayanan kesehatan hanya salah satu faktor saja. Faktor individu juga hanya segelintir saja. Bahkan jika kita melihat dari pendekatan asli dari sosio-epidemiologi akan lebih kompleks lagi. Faktor indvidunya mencakup perilaku, karakteristik perorangan (jenis kelamin, ras, usia), dan keberadaan sosio-ekonomi (pendapatan, pendidikan, pekerjaan). Faktor sosial mencakup modal sosial (norma, kepercayaan, aturan informal), konteks budaya, dan lingkungan (sosial, sosio-ekonomi, isolasi, fisik). Dan faktor struktural meliputi situasi hankamnas, perubahan kependudukan (migrasi, urbanisasi, rasio kelamin), kekerasan dan diskriminasi terstruktur (rasisme, jender, stigma), perundang-undangan (hukum, penegakan hukum), dan lingkungan kebijakan (kebijakan perekonomian, kebijakan kesehatan, kebijakan sosial).

Jadi mau-tidak-mau kita harus mau belajar memahami dan bersama-sama berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat sesuai dengan bidang/sektor masing-masing.

2 tanggapan untuk “Mengapa dunia kesehatan jalan ditempat? bagian kedua

  1. Sehat itu pangkalnya dari mentalitas seseorang juga sih pd dasarnya yang mempengaruhi kebiasaan, pola pikir, cara pandang, dan tingkah laku seseorang… contoh simple: saya yakin sekali hampir 99,999999% orang Indonesia masih belum sadar akan kebersihan karena masih selalu buang sampah sembarangan, dari abang2 sopir mikrolet sampe yang punya mobil audi attitudenya sama saja, sembarangan. Orang Indonesia itu memang luar biasa menjijikan.

  2. Ya, itu salah satu aspek dalam teori Blum, lengkapnya ada aspek host (individu), agent (kuman penyakit), dan environment (lingkungan). Semuanya saling mendukung. Sub-aspek mentalitas tentu saja sangat dipengaruhi oleh pola asuh di keluarga mereka, pendidikan formal, keagamaan. Keluarga yang menanamkan sikap mental yang baik terhadap kebersihan akan cenderung lebih tahan dan memiliki budaya bersih lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.