Diposkan pada tak terkategorisasi

Numpang melahirkan ya…


Pulang dari Jl. Timoho kemarin, langsung ingin merebahkan badan di kasur kami yang empuk, mmm….tapi ternyata harus tertunda oleh kasus emergensi: sang kucing tetangga-ku itu, teriak-teriak di dalam rumah. Tapi meongannya kali ini rada aneh, istriku juga bilang begitu: “mungkin mau melahirkan…”

Setelah sang kucing menghampiri kami, aku coba lihat bagian belakangnya, eh…benar, dia mau melahirkan, dan ternyata juga, darahnya sudah berceceran di lantai rumah, wah…wah…istriku langsung teriak-teriak (maklumlah tidak suka kucing…)

Lendir darah (dan mungkin juga ketubannya sudah pecah)! salah satu tanda melahirkan…
Sambil menenangkan si pus yang belang tiga (ga punya nama, hehehe…) aku minta tolong istriku mencarikan kardus buat tempat melahirkan.

“Waaa, mas! di atas juga udah dicecerin darah si pus, kardusnya juga…”
“Ya, udah ga papa, yang itu aja, bawa ke bawah…”

Setelah mengalasi dengan koran dan kain, si pus pun masuk ke kardus itu, nyaman sebentar..

Tapi si pus butuh ditemani (wah, kemana sih suaminya, kok ga bertanggungjawab! ) Dia ga mau ditingggal, aku pergi dia ikut…sambil teriak-teriak…”meong..meoooong…!”

“Mas, keluarin aja, ya, jijik aku…”, keluh istriku
“Ya jangan, di luar kan dingin, ntar anaknya pada mati”

Tapi…susah juga si pus tetap ikut aku ke mana pun, padahal kardusnya udah tak pindahin ke mana si pus ikut…
Terus aku keluar sambi bawa kardus, (“ya, udahlah, repot juga, tak taruh di luar aja sesuai saran istriku, kardusnya aku taruh ditempat yang tidak terlalu terbuka…si pus masuk ke dalamnya, nyaman sebentar, trus aku tinggal, eh, langsung ikut lagi!
Cepat-cepatan menerobos pintu rumah, wah hampir kejepit kepalanya! Akhirnya aku berhasil menutup pintu…fuih…fuih…aku intip lewat sela pintu, si pus lari ke samping rumah, mungkin mau masuk lewat atap, ternyata dia kembali ke depan pintu yang aku tutup itu..

Kembali deh…, teriak-teriak, meoooong…..meooooooong….wah…wah…pokoknya kali ini sepertinya dia tidak terima diperlakukan begitu. Teriakannya membahana dan sangat keras kali ini!

Menyerah deh, pintu aku buka, dia langsung menerobos masuk…ikut aku ke atas. Ternyata dia suka di atas. Langsung cari tempat, kardus aku benahin, dia masuk, tapi ya itu…manja benar, minta ditungguin, aku masuk ke kamar, dia masih teriak-teriak, keluar dari kardus…

Akhirnya aku tinggalin aja, sambil tiduran, aku nguping: dia terus mengerang-erang aneh begitu…Akhirnya aku tidur. Tengah malam terbangun bentar, dengar suara si pus kecil anaknya, wah ternyata udah lahir, alhamdulillah. Kata istriku dia sempat lihat, anaknya baru satu. Aku dengan asyiknya, mungkin karena capek, langsung tidur lagi…hehehe…

Tahu ga, istriku jadi ga konsen tidurnya malam tadi, sebentar-sebentar terbangun, lihat keluar, hehehe lucu deh…setiap keluar bayi si pus satu ekor, dia lapor aku…terus tanya: “Mas, kok lahirnya ga bareng sih?”
“Ya, mungkin memang maunya begitu, kucingnya kan juga rada-rada panik, kesakitan, makanya dikeluarin satu-satu, hahaha…”
“Mas, tau ga…tadi tuh, jantan (suami)-nya datang, tapi mereka malahan bertengkar..”
“Wah!”
“Apa mungkin dulu itu, waktu kelahiran pertama, anaknya di makan oleh jantanya, ya…?”
“Mungkin juga ya…”

Singkat cerita, si pus melahirkan 3 putra (atau putri ya, belum tau sih…). Cuma satu ekor yang warnanya sama dengan suaminya (kuning/merah (oranye)). Sisanya belang 3, seperti ibunya…Selamat ya pus…kamu sudah sukses melahirkan , walaupun cuma numpang ditempatku (tapi sepertinya ga tega kalau harus bilang ke tetanggaku, karena memang si pus lebih suka ke tempatku, walaupun kalo makan, dia kembali ke tetanggaku itu…)

(selesai hari kamis pukul 11:49, di kantor)

23 tanggapan untuk “Numpang melahirkan ya…

  1. wahhhh!!! selamat pus..

    Alhamdullilah.. diselamatkan, diberi tempat teduh juga oleh akh dan isterinya. 🙂
    semoga Allah membalasnya.

    dan selamat juga akh.. bakal timang cucu2 nya 😀 hehehe…

    si ibu kucing, setelah ia melahirkan tempat anak2, beliau akan tetap tinggal ditempat akh.. kerana disitulah hanya tempat baginya yg paling selamat didunianya.. 🙂

  2. Ngeliat kucing ngelahirin emang seru!! 🙂
    Selamat ya udah punya anak (lho?) hehe.
    Semalem si Boim kucing saya juga melahirkan, tapi… huhuhu spt baisa dia memakan anaknya, huah! Soale udah 2x dia kayak gitu, pokoknya kucing paling ajaib di rumah deh (seumur2 kita belon pernah punya betina yg makan anaknya sendiri).
    Tadinya kita udah sempet seneng, semalaleman 2 bayi kucing itu selamet, tadi pagi pas kita cek amsih ada. ealaahh, baru sejam kita seneng tau2 dia makan tuh anaknya! huhuhu

  3. menurut orangtua dulu, katanya kucing jantan makan hanya anak kucing jantan saja..

    “Bapa kucing” makan anak kucing jantan kerana si bapa meow takut dikuasai (besar kelak akan jadi kuat darinya) oleh si anak kucing jantan itu.
    dari istilah ingeris ” Copycat” 😀

  4. itulah…, klo ditempatku terus, kan susah juga, takut menzolimi dia (juga istriku) Soalnya, kan susah ngasih makannya, bukan masalah apa yg mau diberikan, tapi kami sering pulangnya sampai malam…ya, paling klo lapar dia kembali ke tuan aslinya…

  5. mungkin, harus dipisahkan segera ya..dulu, aku pernah juga punya kucing betina 3 ekor, bersamaan melahirkan, ada satu yg baru pertama kali melahirkan dan belum terbiasa momongi anaknya, jadinya harus di “switch” ke ibu yg lain…hehehe

  6. Aku juga heran, Bu…padahal tuh kucing cuma sering tak elus-elus kepalanya, sampai sering ikut ke masjid juga, dan kami juga jarang ngasih si pus itu makan, maksudnya supaya ga ketagihan datang ke tempat kami. Tapi mungkin di tempat asalnya tidak begitu diperhatikan oleh pemiliknya, jadinya tiap hari pasti ke tempatku…

    Klo istriku, ya jelas uring-uringan lah, Bu…wong dia aslinya ga suka kucing kok, tapi heran juga tadi malam itu, justru dia yang pengen tau kucing melahirkan, hehehe…tapi tadi pagi juga dia bilang, mas anak kucingnya diplastikin aja ya, di buang ke pasar, wah!!!

  7. benar juga kali, dasarnya kan kucing emang karnivora, sisa-sisa kelahiran (ari-ari) kan dibersihin pake mulut alias ditelan, mungkin lupa, sehingga ketelan juga sama anak-anaknya…hahaha…

  8. Sama-sama… (miau-miau<---benar ga bahasa kucingnya? :-b)
    Klo aku dulu sebenarnya cita-citanya buat panti rehabilitasi kucing jalanan, hehehe…juga itu, buat padepokan kucing ahli berburu (tikus), kan bisa disewakan…hahaha…

  9. Setahu aku genetically secara normal kucing jantan tidak mungkin belang tiga (berkaitan dengan sex chromosome-nya kucing). Jadi kalau belang tiga jantan dia genetically ada defect. Mungkin karena itu instinctively (subhanallah, kuasa Allah sih kalau menurutku) dibunuh sama bapaknya karena anyway anak2 itu gak bakal survive hidup.

    Wallahu a'lam. Kayaknya aku kudu baca lagi neh… 🙂

  10. Alhamdulillah..semoga kebaikan Mas dibalas oleh yg kuasa…Amin.
    rada kaget juga ya,liat judulnya saya pikir seorang ibu yg mau melahirkan,ternyata si pusi..!!

  11. Hehehe, makasih…
    Ya engga mba, wong akhirnya pada mati semua kok anaknya, baca aja di kisah Yuki yang lain. Tapi masih banyak kok kucingnya di sana. Sebelum aku pindah aja, masih banyak yang setia, kucing-kucing dewasa nongkrongin di depan kamar, ikutan numpang tidur… 🙂

  12. Aihhhhhhh………….. lutunya ceritanya. Lan bner2 bisa ngebayangin dweh!
    Trus skarang dimana dwong tinggalnya?? Apa udah pergi kucingnya skluarga??

  13. hehehe, kok lucu sih? kok agak serem gitu? tinggal kucingnya? ya, mungkin masih di situ kali ya…soalenya aku dah pindah rumah nih Lan, malah dapat kecengan kucing baru lagi nih..hahaha..

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.