Dapat pasien, 17 tahun, MBA dengan kenalan dadakan dilokasi nonton bola, hamil besar, putus sekolah… *apa sih yang ada dalam pikiran ABG zaman sekarang?? *kurikulum kesehatan reproduksi dan kurikulum seksual yang benar, kapan sih direalisasikan?
39 tanggapan untuk “Dapat pasien, 17 tahun, MBA dengan kenalan dadakan dilokasi nonton bola, hamil besar, putus sekolah… *apa sih yang ada dalam pikiran ABG zaman sekarang?? *kurikulum kesehatan reproduksi dan kurikulum seksual yang benar, kapan sih direalisasikan?”
OOT: Emg boleh ngomongin pasien sm org lain? Kurikulum kesehatan reproduksi, pendidikan seks, gak ada artinya dibandingkan memberi pemahaman akan harga diri yg benar, Dok. *sok tua* Tapi yg terakhir itu gimana ngajarinnya, yak?
harga diri itu bisa dirayu/ditawar sehingga harganya akan jatuh mba, berapa banyak gadis baik-baik dirayu sama pria buaya darat, langsung klepek-klepek? 🙂
pendidikan seksual yang benar kan bukan brarti hanya berbicara seputar cara begituan…
Lebih dari pendidikan seks, harus ditanamkan self esteem terutama kepada adik adik putri kita. Bahwa mereka berharga, bernilai, dan penting bagi diri sendiri dan orang lain. Bahwa being smart is much more important than being sexy.
Lebih dari pendidikan seks, harus ditanamkan self esteem terutama kepada adik adik putri kita. Bahwa mereka berharga, bernilai, dan penting bagi diri sendiri dan orang lain. Bahwa being smart is much more important than being sexy.
harusnya kalau keseringan liat iklan kondom, gak sampe' hamil dong ?? bukan hanya masalah hamil, duh …penyakit kelamin dan kesehatan organ reproduksi-nya itu lho rahim belum “mateng” istilahnya, udah diisi janin …ckckckck….
ada benernya juga pendapat Oom Hanif, sekarang ini hamil di luar nikah udah dianggap kasus biasa mau menggugurkan kandungan juga banyak kemudahannya ….hiyyy….ngeri deh….
ho oh ya mb Hida ….bener banget itu. kalau di luar negeri sana kan pesen sama anak perempuan adalah menunda selama mungkin. masa' iya kita di negeri yg katanya moralnya lebih baik, pendidikan agama juga lebih baik, ngasih sarannya nyuruh remaja perempuan menunda selama mungkin ? masa' gak bisa lagi dibilangin kalau berhubungan seks di luar nikah itu hanya kesenangan sesaat dan dosa besar ? *sigh*
sebenarnya banyak juga yang ga seksi kok mba, namanya klo udah coba-coba ya ketagihan :-b
ya itu juga mb, harga diri kadang ga brarti klo sudah ketemu ketemu laki-laki buaya… :-b
kayaknya anakku tak didik: semua laki-laki itu harus disangka buaya kecuali bapaknya sendiri yang bukan, selain itu bapaknya harus membuktikan dan mensertifikasi klo seorang laki-laki itu tidak buaya *ngacow
lah, cara masang kondomnya aja salah, gimana ga hamil. Jadi ingat dulu kader kesehatan klo memperagakan masang kondom di ibu jari tangan, lalu ditiru oleh masyarakat, ya, pnatas aja banyak yang jebol :-b
memang kondom itu tidak jaminan loh, entah bocorlah, entah selip lah, entah meleleh lah, entah malah ketinggalan di dalam lah (pernah ada kasus ekstrim mengenai ini…)
rahim sih sebenarnya udah mateng, mentalnya itu yang belum mateng…
Gini ya Do.. selama tayangan sinetron isinya masih anak2 remaja putri rebutan cowo, yg menang itu yg dipuja2 yg kalah diejek2 sampai bunuh diri, selama anak2 putri lebih suka mainan barbie, selama itu akan terbentuk self esteem sebatas fisik di benak adik adik putri kita.
Para Bapak sangat berperan dalam membentuk image tentang laki2 di mata anaknya, membangun hub yg baik, dan memperkenalkan anak2 putrinya dg tokoh2 perempuan dalam sejarah (Fatimah, Marie Curie, Cut Nyak Dien) sebelum mereka mengenal Barbie dan Paris Hilton
Yang tak kalah penting adalah menghargai pendapat dan buah pikiran anak2 putri di rumah, sejajar dg anggota keluarga yg laki2. Ini akan melatih anak putri untuk pada suatu saat ketika dia harus mengatakan Tidak pada ajakan yang intimidatif.
Web keren yang bercita-cita member-daya-kan keluarga, dimulai dari peran ayah. Hayuuuu para ayah, diramaikan, di like dan di makmurkan ya. Para ibu juga boleh ikut kok. Ada grup fesbuknya juga: http://www.facebook.com/sahabat.AYAH?v=wall
Selain on line, mereka aktif membagikan buletin dan buku parenting gratis lho, sok hayu dibantu menyalurkan buku2nya yang bagus-bagus itu….
OOT: Emg boleh ngomongin pasien sm org lain?
Kurikulum kesehatan reproduksi, pendidikan seks, gak ada artinya dibandingkan memberi pemahaman akan harga diri yg benar, Dok. *sok tua*
Tapi yg terakhir itu gimana ngajarinnya, yak?
one night stand. yakin isinya bukan bola, Dok?? :p
buseet
huaaaaahahh
ketemu temen ONS di lapangan bola?
Generasi yang menyedihkan.
Semoga anak-anak kita terhindar dari kegilaan seperti ini.
ati2 dalam bergaul, makin susah juga makin hari makin banyak kasus beginian
Kalo kasusnya gakpapa, tapi tanpa identitas.. tetap jaga rahasyaa..
salah satu efek kendornya sangsi sosial.
kan hamil diluar nikah udah bukan aib lagi.
ditambah pendidikan agama yang benar, ya mas?
itu udah dijawab sama Dokter Saras… 🙂
harga diri itu bisa dirayu/ditawar sehingga harganya akan jatuh mba, berapa banyak gadis baik-baik dirayu sama pria buaya darat, langsung klepek-klepek? 🙂
pendidikan seksual yang benar kan bukan brarti hanya berbicara seputar cara begituan…
hahaha, klo aku kadang kirip paket juga pake ons=one nite service
jelas isinya bukan bola, tapi mungkin mereka kebanyakan nonton iklan kondom julia perez (perempuan ezperimen) itu :-b
yah, begitulah, makanya hati-hati klo menonton bola, banyak buaya juga yang ikut nonton, salah satunya gayus :-b
generasi anak kita kan termasuk dalam generasi ini juga Pak, memang harus jadi ortu yang super ketat tapi tidak mengikat 🙂
Iya, Mas, makanya kadang anak-anak/remaja kini sering salah kaparah dengan istilah gaul dari peer group mereka
baca deh di http://subhanallahu.multiply.com/journal/item/118/Jogja_Under_Cover_III_Pentingnya_pendidikan_seksual_yang_benar
thanks Saras
saya juga merasa begitu Om, kok ya bukan aib lagi yah… *prihatin
iya Pak, jelas yang itu tidak diragukan lagi deh 🙂
Lebih dari pendidikan seks, harus ditanamkan self esteem terutama kepada adik adik putri kita. Bahwa mereka berharga, bernilai, dan penting bagi diri sendiri dan orang lain. Bahwa being smart is much more important than being sexy.
Lebih dari pendidikan seks, harus ditanamkan self esteem terutama kepada adik adik putri kita. Bahwa mereka berharga, bernilai, dan penting bagi diri sendiri dan orang lain. Bahwa being smart is much more important than being sexy.
spicles
no comment 🙂
harusnya kalau keseringan liat iklan kondom, gak sampe' hamil dong ??
bukan hanya masalah hamil, duh …penyakit kelamin dan kesehatan organ reproduksi-nya itu lho
rahim belum “mateng” istilahnya, udah diisi janin …ckckckck….
ada benernya juga pendapat Oom Hanif, sekarang ini hamil di luar nikah udah dianggap kasus biasa
mau menggugurkan kandungan juga banyak kemudahannya ….hiyyy….ngeri deh….
ho oh ya mb Hida ….bener banget itu. kalau di luar negeri sana kan pesen sama anak perempuan adalah menunda selama mungkin.
masa' iya kita di negeri yg katanya moralnya lebih baik, pendidikan agama juga lebih baik, ngasih sarannya nyuruh remaja perempuan menunda selama mungkin ?
masa' gak bisa lagi dibilangin kalau berhubungan seks di luar nikah itu hanya kesenangan sesaat dan dosa besar ? *sigh*
gampang banget sich menyerahkan keperawanan….
mungkin bakal ada perubahan kalao Indonesia berani mem-ban akses internet ke situs2 porno kaya Cina….
sebenarnya banyak juga yang ga seksi kok mba, namanya klo udah coba-coba ya ketagihan :-b
ya itu juga mb, harga diri kadang ga brarti klo sudah ketemu ketemu laki-laki buaya… :-b
kayaknya anakku tak didik: semua laki-laki itu harus disangka buaya kecuali bapaknya sendiri yang bukan, selain itu bapaknya harus membuktikan dan mensertifikasi klo seorang laki-laki itu tidak buaya *ngacow
makanya ati-ati…
itu udah komen :-b
lah, cara masang kondomnya aja salah, gimana ga hamil. Jadi ingat dulu kader kesehatan klo memperagakan masang kondom di ibu jari tangan, lalu ditiru oleh masyarakat, ya, pnatas aja banyak yang jebol :-b
memang kondom itu tidak jaminan loh, entah bocorlah, entah selip lah, entah meleleh lah, entah malah ketinggalan di dalam lah (pernah ada kasus ekstrim mengenai ini…)
rahim sih sebenarnya udah mateng, mentalnya itu yang belum mateng…
namanya juga memang lagi murah harganya 🙂
namanya juga memang lagi murah harganya 🙂
ga yakin juga mba, kegiatan perbaikan harus menyeluruhlah, dari dalam dan dari luar juga…
Gini ya Do.. selama tayangan sinetron isinya masih anak2 remaja putri rebutan cowo, yg menang itu yg dipuja2 yg kalah diejek2 sampai bunuh diri, selama anak2 putri lebih suka mainan barbie, selama itu akan terbentuk self esteem sebatas fisik di benak adik adik putri kita.
Para Bapak sangat berperan dalam membentuk image tentang laki2 di mata anaknya, membangun hub yg baik, dan memperkenalkan anak2 putrinya dg tokoh2 perempuan dalam sejarah (Fatimah, Marie Curie, Cut Nyak Dien) sebelum mereka mengenal Barbie dan Paris Hilton
setuju
lagi-lagi setuju mba 🙂
Yang tak kalah penting adalah menghargai pendapat dan buah pikiran anak2 putri di rumah, sejajar dg anggota keluarga yg laki2. Ini akan melatih anak putri untuk pada suatu saat ketika dia harus mengatakan Tidak pada ajakan yang intimidatif.
Nmpang iklan.com
ayo-ayo diramaikan webnya yang kampanye tetnang peran aktif ayah….
http://langkahkita.com/
Web keren yang bercita-cita member-daya-kan keluarga, dimulai dari peran ayah. Hayuuuu para ayah, diramaikan, di like dan di makmurkan ya. Para ibu juga boleh ikut kok. Ada grup fesbuknya juga: http://www.facebook.com/sahabat.AYAH?v=wall
Selain on line, mereka aktif membagikan buletin dan buku parenting gratis lho, sok hayu dibantu menyalurkan buku2nya yang bagus-bagus itu….
iya, aku anaknya masih perempuan semua mba 🙂
thanks infonya mba…