Diposkan pada jalan jalan

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta


Waktu ke Jakarta kemarin saat mau melihat dan merawat anakku yang sakit, ga terlalu terlihat kecanggihan terminal 3 ini. Tapiii, pas mau pulang ke Jogja, baru deh kerasa suasana OK-nya. Desain minimalis, futuristik, serasa bukan di Indonesia :-b

Katanya terminal ini bisa menampung 20 juta penumpang!

Diresmikan 28 April 2009 oleh Presiden SBY.

Sampai saat ini baru ditempati oleh Low Cost Carrier yaitu Air Asia dan Mandala. Harusnya segera penerbangan lain pindah ke terminal ini, biar lebih nyaman 🙂

T3 dibangun di atas lahan seluas 30.000 meter persegi dan menelan biaya Rp285 miliar.

Rencananya terminal ini terdiri atas satu bangunan utama dan lima sub-terminal (pier), masing-masing sub-terminal dapat menampung kurang lebih 4 juta penumpang per tahun. Tiap pier dikembangkan sebagai modern village bernuansa mal dengan meeting point dimana penumpang yang sudah check-in dan belum naik ke pesawat masih dapat berkumpul dengan pengantarnya.

Referensi:
http://www.jalanjajanhemat.com/2010/10/terminal-3-soekarno-hatta/
http://anjari.blogdetik.com/2010/05/06/terminal-3-yang-modern-dan-ramah-lingkungan/
http://www.adhi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=182:terminal-3-of-soekarno-hatta-airport-&catid=115:featured-project&Itemid=69&lang=ind

34 tanggapan untuk “Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

  1. iya..he..he…di dalam incheon tersedia air minum yang bisa langsung diminum dari keran, mesin itu disediakan didepan pintu masuk toilet, jadi kalau haus tinggal mendekat wastafel dan tinggal buka mulut aja..

  2. nah bicara soal bandara nih, ada yg menarik di incheon itu, ternyata petugas pembersih mayoritas memperkejakan lansia, hal ini berbeda dengan di negara kita, ternyata setelah saya tahu bahwa negara itu sengaja memperkerjakan lansia agar mereka memiliki aktifitas, jadi kehidupan mereka tidak melulu dirumah menunggui cucu. Hasil pekerjaan lansia memang lebih baik dari yg muda.

  3. desain kubah & konstruksi pinggiran gedung mirip sekali dengan suvarnabhumi airport, Bangkok… yang juga diadaptasi bandara di Makassar… kalo Hasanudin adaptasinya cenderung gabungan Changi & Suwarnabhumi deh menurutku…

  4. Mas Wid, toko bukunya belum ada ya?
    Saya belum pernah di T3. Biasanya saya selalu menghabiskan waktu tunggu yg lama di toko buku (di setiap bandara). Jadi penasaran, di T3 ini spt apa 🙂

  5. sebenarnya ini mirip dengan bandara di makasaar mas wid. Kemarin sih lewat sana juga namun berangkat pagi jam 6. Toko2 belum banyak yang buka. Untuk bakso ino mie ayamnya enak, kalau bakso agak lumayanlah. Untuk lpunge eksekutif kalau pagi mungkin makanannya belum rekomended dibandingkan harganya. Cuma yang lucu adalah tempat tunggu misal F4 bukanlah tempat kita bakalan naik ke pesawat jadi musti masuk lagi ke tempat lain jadi agak aneh aja kenapa kita tidak duduk saja di depan F6 (kecuali alasan ketertiban ^ – ^ )

  6. iya, saya lihat ini semacam pola/konsep arsitektur yang sama dari pengembang yang sama, di Pekanbaru waktu waktu saya pulang kemarin juga sedang dibangun tambahan terminal di Bandara Sultan Syarif Qasim II. Saya lihat struktur keranggkanya ama persis…

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.