Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Mumpung masih lebaran haji dan banyak tersedia makanan enak tapi bisa mematikan bagi beberapa orang, maka aku kopaskan artikel menarik berikut:
—————————————————————
Keadaan Lapar Rasulullah
Dari An Nu’man bin Basyir, dia berkata, “Bukankah kamu sekarang mewah dari makan dan minum, apa saja yang kamu mau kamu mendapatkannya? Aku pernah melihat Nabi kamu Muhammad Saw hanya mendapat kurma yang buruk saja untuk mengisi perutnya.” (HR. Muslim dan Tarmidzi).
An Nu’man bin Basyir juga katanya, bahwa “Pada suatu ketika Umar bin Khattab menyebut apa yang dinikmati manusia sekarang dari dunia. Maka dia berkata, aku pernah melihat Rasulullah seharian menanggung lapar, karena tidak ada makanan, kemudian tidak ada yang didapatinya pula selain dari korma yang buruk saja untuk mengisi perutnya.” (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah dia berkata, “Aku pernah datang kepada Rasulullah ketika dia sedang shalat dengan duduk, maka aku pun bertanya kepadanya, ‘Ya Rasulullah, mengapa aku melihatmu shalat dengan duduk, apakah engkau sakit?’ Jawab beliau, ‘Aku lapar, wahai Abu Hurairah.’ Mendengar jawaban beliau itu, aku terus menangis sedih melihatkan keadaan beliau itu. Beliau merasa kasihan melihat aku menangis, lalu beliau berkata, ‘Wahai Abu Hurairah, jangan menangis, karena beratnya penghisaban nanti di hari kiamat tidak akan menimpa orang yang hidupnya lapar di dunia jika dia menjaga dirinya di kehidupan dunia.” (HR. Muslim).
Dari Aisyah dia berkata, “Sekali peristiwa keluarga Abu Bakar (yakni ayahnya) mengirim (sop) kaki kambing kepada kami malam hari, lalu aku tidak makan, dan beliau juga tidak makan, karena kami tidak punya lampu. Jika kami ada minyak ketika itu, tentu kami utamakan untuk dimakan.” (HR. Ahmad).
Abu Ya’la memberitakan pula dari Abu Hurairah katanya, “Ada kalanya sampai berbulan-bulan berlalu, namun di rumah-rumah Rasulullah tidak ada satu hari pun yang berlampu, dan dapurnya pun tidak berasap. Jika ada minyak dipakainya untuk dijadikan makanan.
Dari Aisyah dia berkata, “Demi Allah, hai anak saudaraku (Urwah anak Asma, saudara perempuan Aisyah), kami senantiasa memandang kepada anak bulan, bulan demi bulan, padahal di rumah-rumah Rasulullah tidak pernah berasap.” Berkata Urwah, “Wahai bibiku, jadi apalah makanan kamu?” Jawab Aisyah, “Kurma dan air sajalah, melainkan jika ada tetangga-tetangga Rasulullah dari kaum Anshar yang membawakan untuk kami makanan. Dan memanglah kadang-kadang mereka membawakan kami susu, maka kami minum susu itu sebagai makanan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah katanya, “Sering kali kita duduk sampai 40 hari, sedang di rumah kami tidak pernah punya lampu atau dapur kami berasap. Maka orang yang mendengar bertanya, ‘Jadi apa makanan kamu untuk hidup?’ Jawab Aisyah, Kurma dan air saja, itu pun jika dapat.”
Dari Masruq berkata, “Aku pernah datang mengunjungi Aisyah lalu dia minta dibawakan untukku makanan, kemudian dia mengeluh, ‘Aku mengenangkan masa lamaku dahulu. Aku tidak pernah kenyang dan bila aku ingin menangis, aku menangis sepuas-puasnya!’ Aku bertanya, Mengapa begitu, wahai Ummul Mukminin? Aisyah menjawab, ‘Aku teringat keadaan di mana Rasulullah telah meninggalkan dunia ini! Demi Allah, tidak pernah beliau kenyang dari roti, atau daging dua kali sehari’.” (HR. Tarmidzi).
Dalam riwayat Ibnu Jarir lagi tersebut, “Tidak pernah Rasulullah kenyang dari roti gandum tiga hari berturut-turut sejak beliau datang di Madinah sehingga beliau meninggal dunia.
Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Baihaqi telah berkata Aisyah, “Rasulullah tidak pernah kenyang tiga hari berturut-turut, dan sebenarnya jika kita mau kita bisa kenyang, akan tetapi beliau selalu mengutamakan orang lain yang lapar dari dirinya sendiri.”
Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah sering tidur malam demi malam sedang keluarganya berbalik-balik di atas tempat tidur karena kelaparan, karena tidak makan malam. Dan makanan mereka biasanya dari roti syair yang kasar.” (HR. Tarmidzi).
Dari Abu Hurairah berkata, “Pernah Rasulullah mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka mengajak beliau makan sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. Rasulullah meninggal dunia, dan beliau belum pernah kenyang dari roti syair yang kasar keras itu.” (HR. Bukhari).
Pernah Fathimah datang kepada Rasulullah membawa sepotong roti syair yang kasar untuk dimakannya. Maka ujar beliau kepada Fathimah, “Inilah makanan pertama yang dimakan ayahmu sejak tiga hari yang lalu! Apa itu yang engkau bawa, wahai Fathimah?” Fathimah menjawab, “Aku membakar roti tadi, dan rasanya tidak termakan roti itu, sehingga aku bawakan untukmu satu potong darinya agar engkau memakannya dulu!”
Ibnu Majah dan Baihaqi meriwayatkan pula dari Abu Hurairah berkata, “Sekali peristiwa ada orang yang membawa makanan panas kepada Rasulullah maka beliau pun memakannya. Selesai makan, beliau mengucapkan, ‘Alhamdulillah! Inilah makanan panas yang pertama memasuki perutku sejak beberapa hari yang lalu’.”
Dari Sahel bin Sa’ad dia berkata, “Tidak pernah Rasulullah melihat roti yang halus dari sejak beliau dibangkitkan menjadi Utusan Allah hingga beliau meninggal dunia. Ada orang bertanya, ‘Apakah tidak ada pada zaman Rasulullah ayak yang dapat mengayak tepung?’ Jawabnya, Rasulullah tidak pernah melihat ayak tepung dari sejak beliau diutus menjadi Rasul sehingga beliau wafat. Tanya orang itu lagi, ‘Jadi, bagaimana kamu memakan roti syair yang tidak diayak terlebih dahulu?’ Jawabnya, Mula-mula kami menumbuk gandum itu, kemudian kami meniupnya sehingga keluar kulit-kulitnya, dan yang mana tinggal itulah yang kami campurkan dengan air, lalu kami mengulinya.” (HR. Bukhari).
Abu Talhah berkata, “Sekali peristiwa kami datang mengadukan kelaparan kepada Rasulullah lalu kami mengangkat kain kami, di mana padanya terikat batu demi batu pada perut kami. Maka Rasulullah pun mengangkat kainnya, lalu kami lihat pada perutnya terikat dua batu demi dua batu. (HR. Tarmidzi).
Ibnu Bujair berkata, “Pernah Rasulullah merasa terlalu lapar pada suatu hari, lalu beliau mengambil batu dan diikatkannya pada perutnya. Kemudian beliau bersabda, ‘Betapa banyak orang yang memilih makanan yang halus-halus di dunia ini kelak dia akan menjadi lapar dan telanjang di hari kiamat! Dan betapa banyak lagi orang yang memuliakan dirinya di sini, kelak dia akan dihinakan di akhirat. Dan betapa banyak orang yang menghinakan dirinya di sini, kelak dia akan dimuliakan di akhirat’.”
Dari Aisyah dia berkata, “Bala yang pertama-tama sekali berlaku kepada umat ini sesudah kepergian Rasulullah ialah kekenyangan perut! Sebab apabila sesuatu kaum kenyang perutnya, gemuk badannya, lalu akan lemahlah hatinya dan akan merajalela lah syahwatnya!” (HR. Bukhari).
Subhanallah, Maha Suci Allah…
Dari beberapa hadits di atas, betapa zuhud dan sabarnya Rasulullah, karena beliau menganggap kehidupan akhirat lebih baik dari pada kehidupan dunia. Sesungguhnya Rasulullah orang yang sangat kaya harta (kalau beliau mau). Akan tetapi, bukan berarti beliau mengajarkan kepada kita untuk selalu lapar dan miskin. Rasulullah mengajarkan kepada kita agar mempunyai pola hidup sederhana, kita tetap berusaha dan bekerja keras, namun tidak menggantungkan semuanya kepada dunia.
Kelemahan umat Islam yang lebih memahami bahwa keberadaan Rasulullah itu miskin. Sejarah membuktikan bahwa sesungguhnya Rasulullah adalah seorang pebisnis ulung.
Di usia 7 tahun beliau memulai berbisnis dengan usaha manajemen (menggembalakan) kambing milik para investor (kabilah). Lima tahun kemudian beliau memulai perjalanan bisnisnya ke Negeri Syam yang berjarak lebih dari 1.000 km dari tempat tinggal beliau. Dari pengalaman menjual barang-barang dagangan para khalifah tersebut, beliau boleh dibilang sukses. Etos kerja yang kian tinggi serta kredibilitas (Al-Amin) beliau menjadikannya pebisnis yang (hampir) selalu beruntung. Hal itu menyebabkan banyak investor (pemimpin kabilah) yang kemudian menitipkan uangnya kepada Rasulullah.
Pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan sesama pebisnis, Khadijah, yang juga dikenal cukup sukses. Mahar kawin yang beliau serahkan adalah 25 ekor unta. Kalau dimisalkan 1 ekor unta senilai Rp. 10 juta, maka mahar beliau saat itu sekitar Rp. 200 juta. Zaman sekarang pun amat sangat jarang ditemukan pemuda yang menikah dengan mahar sebesar Rp. 200 juta. Apalagi, kalau diumpamakan bahwa unta saat itu senilai dengan sebuah mobil, maka mahar yang beliau berikan setara dengan 20 mobil.
Sungguh hebat! Hanya saja, kemudian Rasulullah memang memberikan hartanya untuk kepentingan umat. Setiap tahunnya beliau malah menyumbangkan tak kurang dari 600 ekor unta. Rasulullah adalah seorang yang kaya raya. Hanya saja, kekayaan yang diraihnya betul-betul melalui jalan yang halal dan ridlo. Beliau juga senantiasa menjaga kredibilitas dan menyalurkan kembali kekayaan beliau sebagai jalan penolong bagi orang-orang yang lemah di sekitarnya.
—————————————————————
Catatan:
Aku sebenarnya juga masih senantiasa berusaha untuk diet, entah kapan berhasil dan konsisten, lah, pulang kampung aja kemarin dibekalin rendang dan makanan bernuansa durian, hehe….
Mudah-mudahan beberapa hari ini ga mendapatkan menu daging-dagingan 🙂
Sumber tulisan: http://mahluktermulia.wordpress.com/2010/02/10/keadaan-lapar-rasulullah/
Gambar dari: http://www.widyadara.com/wp-content/uploads/2010/06/Tips-Diet-Alami.jpg
Subhanallah.kalau diumpamakn dgn nasi,roti syiar kasar itu mgk spt beras yg d'cmpur biji2an y
aku malah pengen diet gemukin badan, tp gak bisa-2 hahahaha
entahlah 🙂 yang jelas itu roti dari tumbukan biji gandum yang ga diayak/saring
telur setiap hari minimal 5 butir Mas, sama mainin barbel 1 kg tiap hari 😀
idem karo mas tampah :((
stop rokok, hehe…
protein bagus untuk menurunkan berat badan?
menyeimbangkan berat badan dan massa otot Pak. Daging yang saya maksud yang jeroan seperti tongseng dan daging sapi. Ini khusus buat saya secara gerak badan sangat kurang sedang masukannya ga berkurang, hehe….
kayaknya enak nih, untuk makan siang 😛
hehe, ga tau kenapa 2 bulan terkahir kegemaran saya itu-itu aja, jadinya memang harus berjuang untuk menghindar…hahaha….
OK, Pak boleh dicoba untuk makan siang 😀
aku pingin gemuk mas Widdd, juga pingin duwietttt, bukan diett…. :p
klo itu siapa yg ga ingin, hehe…
jadi Mas Wid juga pinginn…???
*yah taah satu lagi kompetitorkuuu…..
hehe…
udah makan bnyk tetap ga gemuk.. Hehe
punya suami nanti bisa “gemuk” kok, hehe…
hahaha. Masa' seh? Tapi ada bulikku walo udh nikah sjk th95 n punya anak 3 msh kurus loh. Ada mslh pencernaan ktny. Benarkah dok? *numpang nanya ya dok
iya, gemuk alias hamil, huahaha…
ga mesti karena pencernaan, banyak faktor yang mempengaruhi. Ya, intinya cuma 3, yaitu perbandingan antara:
1. intake/input/masukan makanan meliputi komposisi, bentuk makanan, dan kandungan gizinya
2. proses pencernaan/metabolisme makanan yang juga dipengaruhi oleh kondisi tubuh seperti jenis ras/pengaruh genetik, aktifitas hormon, penyakit yang diderita, interaksi antar makan sendiri, pemakaian obat-obatan tertentu
3. output penggunaan/pembakaran energi baik oleh internal tubuh yang bisa juga dipengaruhi oleh kondisi tubuh seperti jenis ras, pengaruh genetik, aktifitas hormon, penyakit yang diderita, pemakaian obat-obatan tertentu, dan aktifitas fisik dan psikis.
jadi, contoh saja:
orangnya banyak makan tapi tetap kurus. coba dilihat: jenis makan apa saja yang dia makan, tinggi kalori atau engga, semakin tinggi kalorinya semakin mudah untuk gemuk alias ditumpuk di dalam tubuh. coba juga dilihat: bagaimana proses pengolahan makanan yang sudah dia makan, ada gangguan atau tidak? misal: orangnya ternyata cacingan, hehehe…, atau orangnya misalnya ada penyakit diabetes, atau orang itu misalnya ada memakai obat-obat tertentu. lihat juga aktifitas fisik dan psikisnya: bagaimana olahraganya, tingkat stresornya, tingkat main MP-nya, hahaha….
kyknya krn terlalu sering maen mp deh. Huahahaha..
Kl pas hamil jg yg gede perutny doang loh. Huhuhu. Jgn sampe gt ah sy..
Oooh gt ya? Ktny ada mslh d pencernaan. Ga bs nelen apa gmn gt, ada turunan diabetes jg dr mbah kakung sih. Kalo sy kok sering dituduhny cacingan. Hiksss..
Makasih infonyaaa
haa?! ya klo hamil ya memang harus besar perutlah, kasihan malah klo kecil, hahaha…
Eh, udah minum obat cacing, siapa tahu benar ada cacingnya, hehehe…jangan sampai seperti yang di sini http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4045528
nana jg pengen diet,
tp susah ngilangin kebiasaan makan malam, bis laper pulang kerja, hehehe..
Ada tips gak mas?
emang makan malam buat gemuk? mitos kale…. 🙂
tips? ya makan malam tetaplah, jangan langsung tidur, habis itu jogging ditempat sampai berkeringat selama 1-2 jam, terus minum air putih yang banyak *serius, duluw (ah…memoriam…) aku sering begitu selalu olahraga sebelum tidur malam
layak dicoba,
aku sempat konsumsi “gain mass”, ngikutin aturan pakai selama seminggu bawaannya tidur melulu. hahaha
yang telur itu pengalaman aku sendiri Mas, dulu pernah olahraga berat, trus baca-baca tips Ade Ray, dia kan makan telur klo ga salah 10 butir per hari untuk membentuk massa ototnya, yah lumayanlah, BB ga naik cuma volume otot jadi naik jadi kelihatan lebih gemuk atau lebih tepat kekar, hehehe….
walah.. Olahraga malam?
Entar laper lg mas, hehehe
kalau 'bercinta' br okeh.. Nguras stamina abis it ngantuk deh…
ya intinya tips seperti yang aku terangkan di komen-komen sebelumnya, diatur aja, diperkirakan mana yang mungkin disiasati tanpa mengorbankan kesehatan. Mau olahraga ditempat tidur juga boleh, tapi kayaknya yang olahraga malah suami kan? huahaha….
wuah..
Ntu sich, gaya paporitnya mas widodo,
pk gaya 'woman in top' dunk, xixixi
*kacau..
hahaha, kepancing kan..?!
^_~
durian? hmmmm… nyummmyyyy 😀
aih, hetsotnya lucu ..itu kacamata apa kacamuka ? 🙂
ini anak pertama ya mas ?
btw, tentang diet, setuju deh. emang paling oke ya puasa, otomatis menjaga makan, dapet pahala pulak, dan biasanya bonusnya lebih langsing
hampir semua yg puasa ramadhan pada turun BB kan, sebelum membengkak lagi ketika menyantap hidangan lebaran :)))
hehe, kecemete mba….
iya, anak pertama, Ifa
iya, puasa sebenarnya manjur sekali dan menyehatkan bila dilakukan dengan benar 🙂