Diposkan pada agama

Poligami di akhirat



Posting sambil menunggu hujan reda 🙂

Di Jagat MP masih hangat pembicaraan mengenai poligami meliputi poligini (oleh pria) dan poliandri (oleh wanita).

Nah, saya cuma ingin mendokumentasikan perspektif Islam melihat poligami di akhirat atau di surga. Berikut penjelasan singkatnya.

Kenikmatan Surga sifatnya umum untuk laki-laki dan perempuan. Alloh berfirman: ‘Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki ataupun perempuan’ (QS. Ali-Imran: 195). Ayat serupa terdapat pula pada QS. An-Nahl: 97, An-Nisa’: 124, dan Al-Ahzab: 35.

Ulama menyatakan tidak ada bidadari lelaki (bidadara) di surga, karena perempuan-perempuan dunia yang masuk surga akan menikahi laki-laki dunia yang masuk surga. Sebagaimana Ibnu Katsir saat membahas surat At Tahriim menyebutkan hadits Bukhari dan Muslim mengenai kesempurnaan Asiah istri Firaun, Maryam binti Imron, dan Khadijah binti Khuwailid. Ibnu Katsir juga mengangkat hadits lain bahwa Asiah istri Firaun dan Maryam binti Imron akan menjadi istri Rasululloh saw di surga bersama perempuan-perempuan yang menjadi istri Rasululloh di dunia.

“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.” (Q.S. Ar-Rahmaan: 70-72).

Perempuan dunia yang masuk surga akan menjadi gadis yang lebih cantik dari para bidadari.. 🙂

Disebutkan dalam beberapa atsar bahwa wanita di dunia saat berada di surga akan jauh lebih cantik melebihi kecantikan bidadari-bidadari surga, ini karena kesungguhan mereka dalam beribadah kepada Allah SWT.(Hadi al-Arwah, 223, Tafsir al-Qurthubi, 6/154, dan Shifat al-Jannah li Ibn Abi Dunya, 87).

Poligini atau Poligami di surga nyata sekali disebutkan dalam banyak nash/dalil, misalnya:

Kelompok pertama kali yang masuk surga, seolah wajah mereka cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti bintang kejora yang terbaik di langit. Bagi setiap orang dari ahli surga itu dua bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman merah dapat dilihat di gelas putih.” (HR. Thabrani dengan sanad shahih, dan Baihaqi dengan sanad hasan. Hadits hasan, shahih lighairi: Shahih al-Targhib: 3745)

Bagaimana dengan poliandri? nyatanya (berdasarkan dalil) tidak ada di surga… yang ada adalah:

Sedangkan bidadari-bidadari surga pada dasarnya hanyalah selir, dayang dan pelayan. Sementara perempuan-perempuan dunia yang masuk surga yang akan menjadi permaisuri, ratu dan istri utama dari laki-laki dunia yang masuk surga, mereka lebih cantik, saleh, dan berakhlak mulia.

Bagaimana mereka yang masih jomblo?
Bagi laki-laki dan perempuan beriman yang ditakdirkan tidak menikah di dunia, maka mereka akan memperoleh suami/istri dari laki-laki dan perempuan dunia yang masuk ke surga. Karena di dalam surga tidak ada yang melajang

So, klo sudah jelas seperti penjelasan di atas ngapain sibuk memikirkan poligami di dunia??

Pic dari sini

Iklan

46 tanggapan untuk “Poligami di akhirat

  1. Saya teringat dengan kata-kata salah seorang perempuan,

    “Apa salahnya jika berniat mencicipi sedikit rasa kehidupan di syurga? Semoga apa yang dilakukan ini menjadi salah satu jalan untuk menuju ke sana.”

  2. Lucu ya kalo dipkir2, dalam benak saya penggambaran ini malah menakutkan lhoooo. hehehehe. (inget kedaver atau apaaun tuh istilahnya, manusia yang di “preteli” buat display di dunia pendidikan kedokteran–yang keliatan alur urat-uratnya gitu, kan seremmm)

  3. yang nikah ngeledek jomblo. Yang punya anak ngeledek yang ga punya anak.
    Yang monogami meledek yang poligami. Yang poligami mencibir yang monogami.

    itulah ga ada habisnya kalau gak dikembalikan hidup ini ke pertanyaan hakiki: buat apa sih hidup?

    Buat kawin? Buat beranak pinak?

    Padahal nikah (mono atau polig) dan anak, dua2nya hanyalah “transportasi” optional yang sama seperti ngejomlo dan ga punya anak, sama-sama alat untuk beribadah mencari ridho Allah, dengan gaya masing-masing…..

    ibarat kata, apapun minumannya, makannya tetep nasi. Hehey. hehehehe. Apapun statusnya, yang dicari tetep ridho Allah.

  4. Masalahnya surga itu tidak seperti apa yang dia bayangkan, segala bentuk dalil tentang surga itu hanya perumpamaan agar masuk dipikiran manusia dan manusia bisa termotivasi. Surga tidak pernah terbayangkan oleh akal manusia, tidak pernah bisa dilukiskan dengan keindahan yang ada di dunia.

    Hukum-hukum fisika yang berlaku di dalam surga itu sama sekali berbeda dengan yang ada di dunia ini. Apa pun yang ada di surga nanti memang semata-mata belum pernah dilihat mata manusia, belum pernah didengar telinga manusia dan belum pernah terlintas di benak seorang manusia.

    Jadi yang dia katakan sebagian mencicipi sebagian kecil kenikmatan surga atau “surga dunia” cuma khayalan dia/dan kita saja 🙂

  5. aslinya dari bahasa Yunani/Latin

    poli=poly=banyak
    gini=gynecos=perempuan
    ginekolog=dokter spesialis terkait reproduksi wanita

    andros=andri=laki-laki
    androlog=dokter spesialis terkait reproduksi pria

  6. Poligami? pembahasan yg sangat berat, banyak orang tergelincir karenanya, karena tidak menguasai ilmunya.
    Betul, Pak Wid, lebih baik memperbanyak amal dan belajar ilmu agama gimana caranya masuk surga, apalagi disana sudah ada jaminan berpoligami yang sehat dan nikmat 🙂

  7. jd inget kata guru agama SMP saya yg agak gaul: kalau buat cowok, nanti bisa menikah lagi ya di surga. sama bidadari yg manapu & berapapun.
    trus ada yg nanya: gimana yg perempuan?
    Guru agama: yg pasti ga mungkin poliandri 😉

  8. Klo pendapat Quraish Syihab kemungkinan poliandri itu bisa ada. Tapi saya lebih percaya pendapat kebanyakan ulama. Manusia diciptakan Allah sudah punya sifatnya masing-masing sesuai dengan tabiat masing-masing berdasarkan jender. Kadang kita sering salah menilai kehidupan disurga sebagaimana persis dengan kehidupan di dunia yang penuh dengan rasa cemburu, dengki, intrik, dsb, padahal semua rasa itu sudah tidak ada di surga nanti… bahkan khamar saja dikatkan sudah tidak memabukkan lagi…

    Jadi bagi kaum feminis surga itu sangat bias jender, tidak mengakomodasi wanita, wanita tempatnya di neraka, dsb-lah….

  9. Kebolehan di surga saya pikir (pendapat saya), boleh meminta apa saja, bebas melakukan apa saja, tentu saja dalam kerangka yang diatur oleh Allah. Masa' kita di surga mau minta:”Saya mau mencoba gimana rasanya jadi Allah…”

    Boleh saja wanita yang masuk surga meminta: “Allah, saya mau suami super jantan sebanyak 1000 orang, deh…” 🙂 tapi bisakah? ya kita nilai sendiri saja…

  10. katanya anak hasil poliandri, ayahnya bisa dideteksi pake tes DNA…

    klo ada yang bilang begitu bisa kita analogikan dengan: lah, klo begitu babi sekarang tidak haram lagi, karena sudah ditemukan penyebab babi haram, yaitu cacing pita, jadi cacing pitanya tinggal dihilangkan dengan dikasih obat cacing babinya :-b

  11. Enggak, bukan, saya serius. Tuh yang pada dijadiin istri kesekian kayaknya kan semacam mainan aja, di mana kalau yang ngawin sudah bosen, dia ditinggal begitu aja hahahaha. Bila sekarang mereka belum ditinggal, belum kerasa, tapi lihat begitu yang ngawin cari yang lebih baru, hoeks!!!

    Jadi mainan kan hahahahaha………….

  12. jelas dong Mas…. 🙂 masa dikasih bidadari ga ada keinginan, impoten dong, hehe…

    ini dalilnya:

    Q.S. Fushshilat (41): Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.

    Dengan penjelasan lebih dalam sebagai berikut:
    Manusia di dalam surga memiliki nafsu (dalam arti keinginan untuk bersenang-senang dan berlezat-lezat), baik nafsu makan-minum, maupun nafsu-nafsu yang lain. “Apa yang kamu inginkan” di dalam ayat itu artinya sangat luas, termasuk keinginan untuk bercinta, bercumbu dengan pasangan, dan sebagainya.

    Sedangkan rasa cemburu, tidak ada lagi. Rasa cemburu di dalam surga sudah dicabut dari dalam diri manusia. Ini kita pahami dari firman Allah swt. Dalam Q.S. al-Hijr (15): 47: Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka, mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Di surga tidak ada lagi permusuhan, tidak ada dengki, iri, cemburu, dan sifat-sifat buruk lainnya.

    Di dalam surga juga ada arak dan lain sebagainya yang di dunia kita kategorikan kepada hal yang haram. Namun ternyata Allah telah menghapuskan najis dan keharaman pada hal-hal tersebut. Maka mungkin tepat juga istilah dunia adalah penjara bagi orang-orang beriman. Klo mau bebas ya di surga nanti… 🙂

    Namun semua itu hanyalah perumpamaan saja yang diupayakan Allah agar bisa dipahami manusia dengan sudut pandangan manusia. Intinya surga itu tidak pernah terbayang oleh mata, pendengaran, dan indera lainnya pada diri manusia. Extra ordinary-lah….

Tinggalkan Balasan ke Julie Utami Batalkan balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.