Diposkan pada baksos

Dongeng Banjir (Bojonegoro)


Selasa sore pukul 17 tepat di hari pertama tahun 2008, sebanyak 12 orang dan 3 mobil, berangkat dari Jogja, menuju Bojonegoro. Tim kami terdiri dari 4 orang tim medis, tim ACT (Aksi Cepat Tanggap) dan sisanya tim evakuator. Kami membawa beberapa karung beras mie instan, pakaian, dan obat-obatan. Aku sendiri sebagai ketua tim medis di rombongan kami.

Perjalanan menuju ke Bojonegoro termasuk perjalanan yang melelahkan karena diperkirakan kami akan sampai sekitar pukul 2-3 dini hari. Seharusnya perjalanan bisa ditempuh dalam waktu 5-6 jam saja, tetapi kami tidak mau mengambil risiko, melalui jalur biasa, via Ngawi yang juga sedang kebanjiran. Sehingga jalur teraman kami ambil sesuai dengan informan lokal, melewati Jombang dan Lamongan. Benar saja, kami sampai di perbatasan Bojonegoro sekitar pukul 3 Sabtu dinihari. Kami putuskan untuk istirahat sebentar dan sholat subuh. Sekitar pukul 1/2 7 kami sudah memasuki posko bersama di Kantor Radar (Jawa Pos) Bojonegoro.

Luar biasa!! Sepanjang perjalanan di Bojonegoro, kami diperlihatkan dengan pemandangan yang jarang ditemukan, suasana banjir dengan lingkungan yang semrawut serta sejumlah besar tempat pengungsian dan kemacetan lalu lintas. Banjir di Bojonegoro memang meliputi sekitar 70% dari seluruh luas wilayahnya, bahkan parahnya lagi justru daerah kota lumpuh total karena juga ketiban banjir, akibatnya sejumlah pelayanan umum tidak dapat beroperasi.

Aku dan timku serta teman-teman relawan dari daerah lain bahu-membahu berusaha meringankan beban yang sedang dipikul oleh warga Bojonegoro. Walau pun tentu saja tidak bisa mencakup seluruh wilayah, tetapi kami berharap segera ada pihak-pihak lain yang turut berpartisipasi meringankan beban saudara-saudara kita.

Banyak sekali yang ingin aku ceritakan ke teman-teman MP, namun sepertinya  foto-foto yang tersaji di album lebih bisa mengilustrasikan bagaimana sesungguhnya keadaan di Bojonegoro. Kami berada di Bojonegoro sampai Kamis malam, 3 Januari 2008, dan sampai kembali di Jogja sekitar pukul 6 pagi. Ada rencana untuk mengirimkan kembali bantuan ke Bojonegoro. Karena, dari sisi kesehatan, justru permasalahan terbesar adalah penyakit-penyakit yang timbul setelah banjir surut. Untuk itu kami masih menerima kebaikan teman-teman sekalian untuk menyumbangkan kelebihan harta buat mereka. Kebutuhan mendesak pasca banjir adalah obat-obatan, terutama obat penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan, dan diare.

Rekapan sumbangan melalui teman-teman MP yang masuk ke tangan kami dan penggunaannya (menyusul) bisa dipantau di sini. Terima kasih.
—————————————————————————————————————————————-

Tambahan: karena dokumentasi Bojonegoro cukup banyak, maka aku klasifikasikan aja deh per album, karena berat waktu diload…

Klasifikasinya sebagai berikut aja (silakan klik linknya)

11 tanggapan untuk “Dongeng Banjir (Bojonegoro)

  1. Alhamdulillah sudah mulai surut Bun, mungkin aku ga ke sana lagi, Bun, tapi masih ada pengiriman bantuan atau mungkin ada tim lain (masih aku carikan yang mau berangkat lagi)

  2. 🙂 dah lama ga jumpa, aku “keluar dari kerja di IKM” sekarang jadi pegawai tetap di sebuah RS Swasta, nyambi di klinik universitas. S2-ku mah molor nih 🙂 maklum…keasikan kerja…

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.